Yuk Sarapan Nasi Amak Jambi! Pulennya Berpadu Kuah Kari, Hmm Mantap
Selain khas dengan tempoyak, Jambi juga punya kuliner khas yang mulai populer sejak 1970-an, nasi gemuk namanya.
Editor: Anita K Wardhani

Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Nasi ini umum dinikmati buat sarapan.
Selain khas dengan tempoyak, Jambi juga punya kuliner khas yang mulai populer sejak 1970-an, nasi gemuk namanya.
Nasi yang dimasak dengan santan,daun pandan, daun salam, daun jeruk dan serai ini, disajikan dengan teri, kacang goreng, telur dadar, kerupuk dan sambal terasi yang lembut mirip saus.
Kadang kala ada yang menambahnya dengan mie hun.
Jika Anda pernah keliling di beberapa daerah, nasi gemuk ini mirip dengan nasi uduk Betawi, atau Anda pernah ke Aceh dan mencicipi nasi gurihnya?
Di Palembang, sajian ini mirip dengan nasi lemak.
Di Jambi, penjual nasi gemuk banyak sekali, ratusan, dan tidak mungkin Anda akan mencicipinya satu per satu untuk mencari mana yang enak.
Nah, jika ingin coba nasi gemuk dengan cita rasa sedikit beda, bisa coba nasi gemuk Amak atau nasi Amak di lorong Beringin IV.
Namun nasi gemuk buatan bu Suryati ini tidak menggunakan teri dan kacang, atau bahkan mie hun.
Ia pakai suwiran daging ayam, telur dadar, emping, irisan mentimun dan yang membuatnya terasa istimewa adalah siraman kuah karinya yang gurih, rasanya mmmm....muantabbb.
“Nasinya terasa pulen, sambelnya juga enak, yang paling terasa buat enak itu kuah karinya, itu yang saya cari kalau makan di sini,” kata Putri, yang biasa langganan nasi Amak.
Dahulu, Suryati kerap jualan di pasar Angso Duo Jambi tiap pagi, tapi kini dia pindah ke rumahnya di Beringin, Kota Jambi.
“Kuah kari dan sambalnya beda, pedes manis, menurutku itu yang buat nasi Amak lebih enak,” kata Andreas.