Menelusuri Sungai Hitam di Tengah Hutan Kalimantan
Taman nasional ini merupakan lahan hutan gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Tak banyak wisatawan yang tahu soal Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah. Padahal, taman nasional ini sangat mudah diakses dan bisa didatangi dalam tur setengah hari.
Taman Nasional Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.
Hanya 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya, Anda akan tiba di Desa Kereng yang menjadi gerbang utama TN Sebangau.
Taman nasional ini merupakan lahan hutan gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam.
Warna ini bukanlah hasil limbah, melainkan zat tannin yang ada di dalam rawa gambut.
Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri - Taman Nasional Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau.
"Padahal air sungai ini sangat jernih, murni. Hanya warnanya saja yang hitam kecoklatan," tutur Abdullah, salah satu pemandu dari TN Sebangau kepada KompasTravel, Selasa (26/7/2016).
Abdullah pula yang mengantar KompasTravel berkeliling Sungai Koran dan menyambangi pos jaga di tengah area tersebut. Dari Desa Kereng, terdapat speedboat yang akan mengantar wisatawan berkeliling rawa gambut yang jadi ekosistem beragam hewan liar.
"Ada orangutan, owa-owa, bekantan, ular, buaya, juga berbagai jenis burung dan ikan," papar Abdullah.
Sebelum terbentuk menjadi taman nasional, kawasan Sebangau merupakan hutan produksi yang dikelola oleh beberapa perusahaan dalam bentuk Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Pembalakan liar pun merajalela setelah berakhirnya HPH di kawasan tersebut.
Namun kini, aktivitas pembalakan liar di TN Sebangau meredup.
Speedboat mulai melaju kencang, membelah perairan hitam aliran Sungai Koran.
Kawasan ini didominasi oleh tumbuhan "rasau", sejenis pandan namun berduri tajam. Wisatawan harus ekstra hati-hati ketika jalur yang dilalui speedboat cenderung sempit.
Namun siapa sangka, kita bisa melihat ekosistem yang sangat alami tanpa harus "blusukan" terlalu jauh dari kota.
Cukup 15 menit perjalanan dari Palangkaraya, lanskap liar Kalimantan sudah terhampar di depan mata.
"Sangat memungkinkan untuk turis half day trip ke sini. Tur naikspeedboat, istirahat di pos Sungai Koran, dan kembali lagi ke dermaga memakan waktu sekitar tiga sampai empat jam," tutur Abdullah.
Untuk menikmati alam liar khas Kalimantan dan uniknya "sungai hitam", wisatawan tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Harga tergantung banyaknya peserta. Harga satu speedboat lengkap dengan dua pemandu adalah Rp 500.000.
Satu speedboat biasanya diisi 5 orang. Anda bisa datang langsung ke Desa Kereng, dekat pusat Kota Palangkaraya untuk langsung menikmati pemandangan ini.