Jokowi: Biar Lengkap Perlu Dibangun Taman Bunga Berkelas Dunia di Danau Toba
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo Senin (22/8/2016) lalu meninjau kawasan wisata Desa Parulohan
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Toni Bramantoro

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo Senin (22/8/2016) lalu meninjau kawasan wisata Desa Parulohan, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.
Humbang Hasudutan adalah satu dari tujuh kabupaten yang tengah dicari moziak untuk membingkai Kawasan Danau Toba sebagai integrated tourism destination.
Menurut Presiden Jokowi, di lokasi ini dinilai cocok untuk membangun Keukenhof-nya Indonesia, taman bunga berkelas dunia.
"Di sini bisa dikembangkan lebih besar lagi. Kawasan di sini bisa dipakai untuk taman bunga, tentu saja diberi tambahan lain seperti resort atau hotel untuk meeting sehingga bisa memberikan dampak ekonomi pada lingkungan," terang Presiden Jokowi, seperti dikutip dalam keterangan tertulis Kementerian Pariwisata yang diposting dalam Facebooknya, Selasa (23/8/2016).
Menurut Presiden, apabila telah diputuskan, nantinya kawasan ini akan diperbaiki, dikembangkan dan dihijaukan kembali.
Dengan begitu, Presiden sendiri menilai apa yang ditawarkan oleh kawasan ini sudah sangat lengkap.
"Jadi yang kita tawarkan adalah pemandangan alam yang kalau melihat ke sana danau terlihat sekali, ada air terjunnya, di bawah itu ada peninggalan warisan situs sejarah Sisingamangaraja. Cantik sekali, kalau menurut saya komplit," ujarnya.
Lebih lanjut Presiden menerangkan bahwa kunjungannya ini untuk melihat alternatif lokasi yang nantinya akan ditetapkan sebagai wilayah pengembangan kawasan Danau Toba.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, lokasi yang ditinjau Presiden kali ini diketahui memiliki luas 400 hektar.
Selain di lokasi ini, alternatif pengembangan Kawasan Danau Toba lainnya berada di Kabupaten Simalungun.
"Tapi belum diputuskan, bisa dua-duanya dikembangkan," ucap Presiden.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya katakan, jika 400 hektare dibangun dengan global standar, maka itu sudah dua kali lebih besar dari Keukenhof, taman tulip yang terbesar di dunia di Holland Selatan, persisnya Kota Hillegom dan Lisse, barat daya Amsterdam.
Taman Keukenhof sendiri punya koleksi tujuh juta kuntum bunga yang terus ditanam, dengan berbagai ragam tulip. Bunga khas nya Belanda.
“Potensi di Danau Toba ini jauh lebih besar. Kita berada di daerah sekitar 1.000 meter dari permukaan laut, luasanya 400 hektare, dua kalinya Keukenhof yang 200 an hectare, dan ragam tanamannya yang bisa hidup di Indonesia jauh lebih banyak. Dengan landscape yang bagus, tentu ini akan menjadi andalan destinasi di Danau Toba. Jadi ke danau ini tidak sekedar melihat danau saja, tetapi ada banyak atraksi yang menarik,” kata Arief Yahya.
Rumus Arief Yahya ada 3A untuk strategi pengembangan destinasi. Atraksi, Akses dan Amenitas. Maka dia membenarkan statemen Presiden Jokowi, bahwa pengembangan kawasan itu juga harus sekalian dipikirkan hotel, resort, convention, restorant (Amenitas), selain akses menuju ke kawasan itu semakin simple dan cepat.
“Kalau soal atraksi, kita sudah punya modal alam dan budaya. Man made-nya adalah membangun kawasan taman bunga,” jelasnya.