Berjalan di Atas Batu Kayangan Api, Bojonegoro, Tak Sekadar Menguji Nyali
Sebuah destinasi wisata alam di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyuguhkan api abadi yang menyala di atas bebatuan.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Seperti terkait urusan jodoh, rezeki, atau masalah hidup yang tidak kunjung usai bisa digiatkan saat melintas tumpukan batu api," katanya.
Dalam uji nyali itu juga ada mitos, pengunjung harus menyeberang dua kali, dengan kembali ke titik asal di mana dia mulai menyeberang.
Karena jika tidak, ada kepercayaan bahwa pengunjung tidak akan bisa pulang jika menyeberang hanya sekali, dan tidak kembali ke titik asal.
Wisata Kayangan Api memang sangat kental dengan nuansa budaya mistis. Di tumpukan batu api tersebut, menurut Juli, konon adalah tempat Mpu Supo, pembuat pusaka Kerajaan Majapahit membuat pusaka.
"Pusaka berbahan logam seperti pedang, keris tombak dan sebagainya dibentuk di atas tumpukan api abadi tersebut," jelasnya.
Tidak jauh dari lokasi tumpukan batu api yang diberi batas pagar beton memutar itu, ada sumber air berwarna keruh yang dipercaya sebagai tempat membasuh pusaka setelah diproses di Kayangan Api.
Air tersebut seperti mendidih bergerak dari dalam tanah aroma belerang sangat kuat di sekitar sumber air tersebut.
Sumber air yang dikenal dengan nama Sumur Blekutuk tersebut berada di dekat pohon dengan dua akar yang dipercaya sebagai pintu masuk asli kawasan pembuatan pusaka Kerajaan Majapahit.