Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemandian Air Soda di Tapanuli Utara dan Kisah Mistis tentang Objek Wisata Ini

Saat Anda sedang mengunjungi Tapanuli Utara, Sumatera Utara, coba luangkanlah berwisata ke Pemandian Air Soda.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemandian Air Soda di Tapanuli Utara dan Kisah Mistis tentang Objek Wisata Ini
FERRIL DENNYS/KOMPAS.com
Sejumlah wisatawan menikmati Pemandian Air Soda yang terletak Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Sabtu (17/9/2016). 

TRIBUNNEWS.COM - Saat Anda sedang mengunjungi Tapanuli Utara, Sumatera Utara, coba luangkanlah berwisata ke Pemandian Air Soda.

Terletak di Desa Parbubu, wisata ini tergolong murah meriah tetapi mengasyikkan.

Hal tersebut tampak dari raut ceria dari wajah puluhan anak-anak yang bermain air di kolam yang berbentuk setengah lingkaran tersebut pada Sabtu (17/9/2016).

Di badan mereka menempel buih-buih yang muncul dari dasar kolam.

"Rasanya benar-benar seperti soda yang kita minum. Kemudian badan jadi hangat kalau kena air soda," kata Tumpak Sitompul, salah seorang pengunjung.

Sambil berenang, pengunjung juga bisa merasakan udara yang segar dan pemandangan hamparan sawah plus jajaran Bukit Barisan.

Air soda ini pun dipercaya mengandung khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Berita Rekomendasi

"Kalau mandi bisa menjadi obat mata dan obat gatal-gatal badan. Kalau diminum jadi  obat rematik, pengapuran, dan  asam urat. Itu hasil uji dokter di Bandung dan Yogyakarta," kata Minar Sihite, si penemu air soda.

Demi menikmati air soda ini, pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Minar mengaku hanya mengutip uang dari pemakaian kamar mandi untuk membilas badan dan sewa ban.

"Selain itu, pendapatannya dari mereka yang makan dan minum di warung kami," ujar Minar.

Minar kemudian menceritakan awal mulanya membuka Pemandian Air Soda yang berdiri sejak 1973.

"Mulanya mertuaku tinggal di Jakarta. Kami anaknya 8 di Jawa semua. Sesudah umur  90 tahun, mertua ingin pulang ke kampung. Namun, tidak ada yang mau pulang anaknya. Saya pun iba. Saya kemudian memutuskan berhenti dari kebidanan dan pulang ke kampung pada tahun 1965," tutur Minar. 

Dalam suatu momen, Minar berjalan-jalan sendirian ke sebuah hutan yang dulunya terkenal angker.

"Lalu saya cicipin airnya. Kok kayak air soda," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas