Sajikan Kuliner Indonesia di Moskwa, 2 Menu Ini Paling Laris Diserbu Pengunjung
KBRI Moskwa yang dimotori Dharma Wanita Persatuan membuka gerai berbagai kuliner khas Indonesia
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - KBRI Moskwa yang dimotori Dharma Wanita Persatuan membuka gerai berbagai kuliner khas Indonesia seperti sate ayam dan nasi goreng diserbu pengunjung bazar musim dingin "Moscow Winter Bazaar," yang diadakan International Womens Club of Moscow (IWCM) di Hotel Radisson Slavyanskaya akhir pekan lalu.
Acara yang diadakan untuk ke-28 sejak tahun 1994 ini diikuti lebih 100 perwakilan asing di Moskwa, berbagai perusahaan swasta, sponsor dan relawan mancanegara dihadiri ribuan pengunjung.
Selain sate ayam dan nasi goreng, stand Indonesia juga menjual lumpia, nasi bakar, bakwan, martabak, aneka kue, mi instan, kopi instan diminati pengunjung bazar. Gerai khusus yang menyajikan kopi Torabika Kapucino laris dikunjungi pembeli.
Dalam bazar musim dingin Indonesia menjual berbagai barang kerajinan dan busana seperti kemeja batik, kipas batik, syal batik, kain songket, bros dan pembatas buku wayang, perhiasan, dan aneka kerajinan khas Indonesia lainnya.
Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus Wahid Supriyadi menghargai kiprah Dharma Wanita Persatuan KBRI Moskwa melaksanakan diplomasi kuliner kepada masyarakat Rusia.
Selain itu keuntungan dari hasil bazar disumbangkan DWP KBRI Moskow melalui IWCM bagi mereka yang membutuhkan di Rusia, sangat bermakna bagi peningkatan citra positif Indonesia di masyarakat Rusia dan internasional.
Selain menyajikan aneka kuliner dan produk mancanegara, di ruang teater Winter Bazaar ditampilkan pertunjukan seni budaya internasional.
Indonesia menampilkan tari Jaipong "Toka-Toka" dari Jawa Barat oleh Katerina Makanina, tari kontemporer "Sari Dewi" dari Jawa Tengah oleh tujuh mahasiswa Rusia dari Institute of Asia Africa Moscow State University, tari "Lenggang Nyai" dari Jawa Tengah oleh mahasiswi Indonesia di Rusia, dan tari "Condon" dari Bali oleh Saori Watanabe, warga Jepang bermukim di Moskwa. Tarian yang energik dengan musik lincah serta kostum menarik mendapat aplus meriah penonton.
Salah seorang penonton asal Rusia menyampaikan antusiasmenya.
"Selain terkenal sebagai tempat wisata, Bali juga memiliki budaya sangat tinggi. Saya sangat menikmati tarian yang tadi dimainkan. Sangat energik dan unik," ujar Svetlana, seorang mahasiswi Rusia.
International Womens Club of Moscow (IWC) didirikan tahun 1978 dan keanggotannya terbuka bagi ekspatriat wanita dan pria yang bermukim di Moskwa.
Fokus kegiatan utama IWC adalah Kelompok Minat (interest groups) yang tercatat 80 kelompok minat, Kelompok Amal dan Penggalangan dana. Kegiatan Winter Bazaar merupakan kegiatan utama tahunan yang menyumbang 2/3 pendapatan amal IWC.
Selain untuk amal, Winter Bazar bertujuan sebagai wadah solidaritas dan silaturahmi ribuan warga asing dan warga Rusia melalui kegiatan "shopping from around the world" ini. Pendapatan yang diperoleh IWC selanjutnya disumbangkan ke berbagai proyek amal yang dipantau oleh IWC.