Burj Khalifa: Ternyata Tidak Hanya Soal Gedung Tertinggi di Dunia Saja
Ada banyak rekor dunia yang disandang gedung ini. Jadi tak hanya "sekadar" gedung tertinggi di dunia.
Editor: Malvyandie Haryadi
Ini adalah observatorium luar ruangan tertinggi di dunia. Saat melangkah ke area observatorium, embusan angin di ketinggian begitu terasa.
Ini bukanlah area untuk Anda yang takut ketinggian. Sisi dinding kaca dipenuhi wisatawan yang asyik berfoto dengan latar pemandangan kota Dubai yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit. Namun, semua gedung itu tampak kecil.
Kelar berfoto-foto, saatnya naik tangga menuju lantai 125. Kali ini ruangan observatorium tertutup. Ada beberapa kursi bergelantungan yang jadi favorit pengunjung untuk berfoto dengan latar kota Dubai dari ketinggian.
Beberapa wisatawan memilih meneropong dengan alat pemindai jarak jauh. Sekadar iseng atau memang ingin tahu. Jangan lupa pula mampir ke toko suvenir yang ada di lantai 124 maupun 125.
Sebab saking tingginya gedung ini, seseorang bisa merasakan pengalaman melihat dua kali matahari terbenam.
Tentu saja tiket pada prime hours (15.30-18.30) ini lebih mahal, yaitu diberi harga 200 dirham Emirat (sekitar Rp 725.000) untuk dewasa. Sedangkan pada jam-jam di luar prime hours, dikenakan biaya 125 dirham Emirat (Rp 453.000) untuk dewasa.
Lelah berfoto-foto, saatnya turun kembali. Karena saya naik lift yang langsung menuju lantai 124, maka kali ini saya memilih turun dengan lift dari lantai 125.
Tentu saja, untuk turun pun antrean panjang sudah terjadi di depan lift. Namun demi merasakan berbagai rekor dunia yang disandang gedung ini, mari kuatkan kaki untuk berdiri dalam antrean itu.