Pernah Dengar Nasi Berenang? Kuliner Unik yang Bertahan 15 Tahun dan Tetap Diburu Pelanggan
Nama menu nasi berenang lahir dari penamaan pelanggan sendiri setelah melihat nasi yang mengambang dalam kuah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI - Sebuah warung makan tradisional yang menyajikan menu unik, nasi berenang, kian populer dan makin laris sejak 15 tahun terakhir menjamu pelanggannya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Persaingan bisnis kuliner yang makin kompetitif yang ditandai dengan munculnya puluhan warung baru dan menjajakan aneka menu yang menggoda selera, tidak membuat nasi berenang kehilangan pelanggan.
Rasanya yang khas dan harganya yang terjangkau dan sehat menjadikan pelanggan mereka tak berpaling.
Warung sederhana milik Rahmawati di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Pekkabata, Polewali Mandar, ini tampak tak ada yang istimewa.
Menu makanan dan minuman yang ditawarkan warung ini tetap bertahan sejak 15 tahun terakhir.
Namun menu unik yakni nasi berenang mampu menggoda selera pelanggannya.
Nasi berenang yang mirip dengan menu soto diracik Rahmawati secara turun temurun dibuat dari campuran nasi berkuah berupa mi, daun seledri dan kacang.
Menu ini dilengkapi dengan tempe goreng yang telah diberi bumbu khas.
Warung ini cukup ramai dikunjungi pelanggan sejak pagi hingga jam istirahat kantor. Maklum pelanggannya tak hanya masyarakat biasa tapi juga para pegawai dari berbagai kantor di Polewali Mandar.
Tak hanya harganya yang relatif murah dan terjangkau yakni Rp 12.000 per porsi, namun racikan rasa dan aroma nasi berenang yang khas dan menggoda selera membuat warung milik Rahmawati yang dirintis orang tuanya itu tak pernah sepi pelanggan.
Pelanggan tak hanya hanya warga kota Polewali, tapi juga warga dan pengendara lintas provinsi seperti Makassar, Barru, Pinrang kerap mampir di warung milik Rahmawati.
Nama menu nasi berenang lahir dari penamaan pelanggan sendiri setelah melihat nasi yang mengambang dalam kuah.
Karena itulah Rahmawati pun memberi nama masakannya itu dengan sebutan nasi berenang.
Terbukti menu yang diperkenalkan sejak 15 tahun lalu itu hingga kini tetap laris diburu pelanggan.
“Nama menu nasi berenang itu sebutan pelanggan. Mungkin rasanya yang khas membuat mereka tertarik dan tetap menjadi pelanggan setia,” tutur Rahmawati, pemilik warung Sugiwaras.
Persaingan bisnis kuliner beberapa tahun terakhir tak membuat Rahmawati kehilangan pelanggan. Hingga ini warungnya tetap ramai dikunjungi pelanggan.
Anto, pelanggan setia asal Makassar, Sulawesi Selatan mengaku pelanggan setia warung Sugirawas sejak beberapa tahun lalu. Ia selalu mampir makan siang atau makan malam di warung ini setiap kali melintas di jalur trans sulawesi.
“Rasanya memang khas dan sehat. Harganya juga cukup murah dan terjangkau,” ujar Anto.
Menurut Anto, selain harganya yang murah dan terjangkau, aroma nasi berenang begitu menggoda selera. Inilah alasan Anto tetap setia menjadi pelanggan warung Sugiwaras.
Rahmawati mengaku mengelola warungnya secara tradisional dan tak pernah mempromosikan warungnya secara terbuka. Popularitas warung miliknya hanya mengandalkan cerita pelanggan dari mulut ke mulut.