Air Terjun Tujuh Tingkat Rampah Piruah di Desa Haruyan Dayak
Mencapai lokasi air terjun itu, tidaklah mudah. Harus turun naik bukit dengan kemiringan 60 derajat.
Editor: Willem Jonata
Sesampai di Tamburasak, ada sebuah gubuk kecil (warga menyebutnya pondok), yaitu tempat istirahat petani yang bercocok tanam di ladang atas bukit. Anda bisa membeli mie instan di salah satu rumah warga, kemudian memasak sendiri ke pondok tersebut.
Pemilik pondok, biasanya dengan ramah mempersilakan tamu pengujung menggunakan peralatan sederhana mereka.
Di pondok itu pula tempat kita bisa memarkir sepeda motor. Perjalanan menuju air terjun dimulai berjalan kaki, dari belakang pondok, dengan menuruni bukit.
Tak ada fasilitas apapun, untuk menuruni bukit yang cukup curam itu. Maklum, objek yang didatangi tersebut, belum dikelola baik masyarakat maupun pemerintah.
Alat bantu yang bisa digunakan, hanya akar-akar pohon untuk tempat berpegangan. Jika berangkat berkelompok, ada baikya membawa tali webbing, yang bisa diikatkan ke pohon.
Perjalanan kami menuruni bukit kemarin menggunakan tali webbing tersebut. Sekitar 15 menit, menuruni bukit menggunakan tali, sudah sampai ke lokasi.
Begitu selesai menuruni bukit, pengujung berada di air terjun tingkat lima, enak dan tujuh, yang berjejer tiga tingkat. Tiga tingkat air terjun tersebut, tidak terlalu tinggi.
Airnya pun tak begitu deras. Namun pengujung dengan mudah mandi-mandi di bawah airnya yang jernih, karena tempat tersebut tak membahayakan.
Jika ingin ke tingkat di bawahnya, harus menuruni lagi bebatuan besar yang licin, dengan jarak sekitar 50 meter. Tingkat empat, air terjunnya lebih tinggi dan lebih deras, serta lebih jernih.
Bunyi gemuruhnya pun lebih kencang, saat air turun seperti kapas putih. Tingkat empat inilah yang lebih sering digunakan wisatawan untuk berfoto.
Pengujung pun akan betah duduk lama-lama di atas maupun di bawah batu air terjun di tingkat empat tersebut, karena sangat sejuk dan menenangkan.
Dari tingkat empat itu pula, terdengar gemuruh air terjun tingkat tiga, yang jaraknya kurang dari 10 meter. Namun, kami hanya sampai di tingkat empat, karena saat itu cuaca mendung.
Dikhawatirkan, jika memaksa ke tingkat tiga, dua, dan satu, kemudian turun hujan, akan sulit balik, karena akses jalan yang berbatu lebih licin.
Air terjun tujuh tingkat Rampah Pirua, benar-benar punya tujuh tingkatan ketinggian. Masing-masing tingkatan tidak saling mendekat, atau ada jarak yang lumayan jauh dan tinggi yang memisahkan aliran-aliran airnya.