Wisata Murah dan Seru di Kampung Tridi, Kampong Glam-nya Singapura di Malang
Anda bisa datang ke Kampung Tridi (3D) atau tiga dimensi di Kota Malang, Jawa Timur. Di sini memberikan banyak spot menarik untuk selfie atau wefie.
Editor: Y Gustaman
Pemuda yang akrab dipanggil Edi Gimbal itu menceritakan, ide pembuatan Kampung Tridi bermula ketika warga bareng-bareng mengecat gapura pada Agustus 2016 lalu. Saat itu, para pemuda kampung memakai sisa cat untuk menggambar seekor ikan hiu dan monyet di gapura.
"Ternyata hasilnya bagus lalu warga bersepakat menghiasi dinding-dinding rumahnya dengan lukisan tiga dimensi. Tentu saja kami awalnya patungan dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Dari beli tiner dan cat satu liter kemudian terus berlanjut," kata Edi yang kesehariannya menjalankan usaha jasa pengecatan air brush kendaraan itu.
Edi menyebut ada 180-200 gambar tiga dimensi di Kampung Tridi. Kampung yang terletak di tepi Sungai Brantas itu sendiri terdapat sekitar 300 unit rumah. Gambar-gambar tiga dimensi itu sendiri dilukis oleh para pemuda kampung setempat.
"Dulu banyak pemuda nganggur, tapi kemudian mereka belajar melukis dan akhirnya bisa serta punya keahlian menggambar di dinding. Jadi gambar-gambar di kampung ini dilukis oleh para pemuda dari sini juga," terang Edi.
Ketua Paguyuban Kampung Tridi, Imam santoso (45), menuturkan kreativitas warga kampung setempat menciptakan satu destinasi wisata dari lukisan tiga dimensi mampu mengangkat perekonomian warga.
Dulu banyak pemuda yang mengganggur dan setelah kampungnya jadi destinasi wisata ada yang bekerja sebagai juru parkir. Pengelolaan parkir dilakukan secara bersama dan bagi hasil.
Sementara kaum ibu-ibu mendapatkan lapangan pekerjaan baru yaitu mereka membuat kerajinan suvenir yang dijual kepada para pengunjung.
Ada banyak warga pula yang membuka bisnis warung-warung di rumahnya masing-masing untuk melayani wisatawan yang berkunjung.
"Kampung Tridi terdapat di RW 12 Kampung Temengunggan yang terdiri atas empat RT. Tidak ada unsur paksaan kepada warga untuk menggambar dinding-dinding rumahnya. Semuanya atas kesadaran sendiri," kata Imam.
Kunjungan wisatawan rata-rata pada hari biasa 100 orang dan akhir pekan atau hari libur bisa mencapai 600 orang. Biasanya para pengunjung datang mulai pukul 08.00 hingga pukul 19.00.
Pihak pengelola paguyuban Kampung Tridi tidak menerapkan aturan yang kaku soal jam aturan berkunjung wisatawan.
Warga setempat, Cisa Anugerah (38), mengatakan bila kedatangan ratusan pengujung setiap harinya memang sedikit banyak membawa perubahan.
"Yang biasanya bisa tidur siang nyenyak pada hari libur atau Minggu, kini sudah tidak bisa lagi. Tetapi ya tidak jadi soal, saya dan warga di sini menikmati kunjungan wisatawan. Yang penting warga tetap guyub," kata Cisa serasa menambahkan bila dirinya sudah merelakan teras rumahnya dijadikan ajang selfie maupun wefie para pengunjung.
Kampung Warna-warni