Pelabuhan Tulehu Bakal Didorong Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
Ada berkah baru buat masyarakat Maluku. Pelabuhan Tulehu yang berada di Kec Salahutu, Kab Maluku Tengah
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Ada berkah baru buat masyarakat Maluku. Pelabuhan Tulehu yang berada di Kec Salahutu, Kab Maluku Tengah, satu jam dari Kota Ambon, bakal didorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
"Saya sudah cek, saat ini pelabuhan itu kumpul jadi satu, nanti akan kita pecah menjadi tiga bagian dan menjadi KEK. Saya juga sudah lihat ada kawasan seluas 420 hektar tanah yang bisa dijadikan pusat aktivitas ekonomi di sana. Cruise terminal akan dibangun, saat ini sudah ada 2 cruise yang merapat di sana. Lalu pelabuhan dipisah menjadi 3 bagian, satu untuk penumpang atau wisatawan, satu untuk barang atau cargo, satu lagi untuk nelayan," jelas Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan saat menghadiri launching Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona 2017 di Pantai Halong, Ambon, Maluku 8 Februari 2017.
Luhut memastikan, pemerintah pusat serius membangun infrastruktur dasar, termasuk pelabuhan, yang akan menjadi hub untuk pemerataan pembangunan di daerah.
"Maluku ini termasuk provinsi termiskin nomor 3 di Indonesia, tetapi memiliki indeks kebahagian tertinggi di tanah air. Tidak lama lagi, Maluku akan maju dengan pariwisata," tegas Jenderal Bintang Empat yang lama berkarier di Kopassus itu.
"Ini ada Menteri Pariwisata Pak Arief Yahya yang sangat serius dan fokus kerjanya. Pemerintah serius menangani pariwisata, karena sektor ini adalah industri yang paling murah dan menyerap tenaga kerja paling banyak. Saya lihat, kemajuan pariwisata luar biasa," sebut Luhut yang dalam forum itu juga dihadiri Menpar Arief Yahya dengan kaus Pesona Indonesia warna hijau daun.
Apakah pemerintah bisa bekerja sendiri? Jawabannya pasti tidak! Harus disupport oleh seluruh unsur masyarakat. Misalnya soal sampah, ini penting sekali, jangan sampai membuang sampah termasuk plastik ke laut, karena laut adalah aset atraksi andalan Ambon dan Maluku sebagai Wisata Bahari.
"Plastik ini kalau dibuang ke laut akan dimakan ikan! Lalu ikan kita makan, atau anak cucu kita akan mengkonsumsi ikan yang sudah mengandung plastik. Itu akan merusak genetik anak cucu kita kelak. Kemarin saya lihat hasil penelitian dari California AS, ikan yang kita bedah perutnya 62% mengandung plastik. Di Makassar, 23% ikan sudah rusak karena makan plastik. Saya lagi minta diteliti 15 kota lain di Indonesia, termasuk Ambon inj," jelas Luhut.
Karena itu, Luhut berpesan, terutama pada ibu-ibu, agar jangan membuang sampah plastik di laut. "Kalau itu masih saja dilakukan, akan menciderai anak cucu kita di Masa datang. Ingat itu Ibu ibu," pesan Luhut sekaligus mengajak masyarakat untuk bersih-bersih pantai, termasuk dari sampah dan plastik. Wisatawan tidak akan datang di kawasan yang kumuh dengan sampah berserakan.
Mewakili Ketua PWI, M Ikhsan yang juga Pemred Warta Ekonomi juga mengapresiasi sektor pariwisata yang makin cemerlang.
"Branding Wonderful Indonesia sudah ada dimana-mana, di seluruh dunia. Di bus-bus pariwisata di Eropa, di media-media digital yang bisa diakses darimana saja, pamor Indonesia terasa. Pak Menpar Arief Yahya adalah Mantan CEO Telkom Indonesia yang sangat serius mentransformasi sektor pariwisata. Membangun mindset baru dalam pariwisata," sambut Ikhsan yang diikuti teluk tangan audience.
Acara ini merupakan rangkaian acara Hari Pers Nasional 2017 yang dilaksanakan di Ambon sejak tanggal 5 Februari hingga acara puncak 9 Februari 2017 yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo. Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri ikut bersih bersih pangai dan menyerahkan hadiah kepada para pemenang pemahaman sadar wisata, penerapan sadar wisata, penghargaan kepada komunitas masyarakat.
Sebelumnya, sejak pagi sudah melaksanakan acara Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Manise Hotel, Kota Ambon, 8 Februari 2017. Rangkaian dari Gerakan Sadar Wisata Dan Aksi Sapta Pesona dalam rangka HPN 2017 ini juga dihadiri para pelaku pariwisata, Satuan Keeja Perangkat Daerah (SKPD), dan paguyuban/Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Kota Ambon.
Kemenpar mendukung acara HPN 2017 dengan menghadirkan acara Pameran (5-9 Februari di Lapangan Merdeka), FGD GenPI Maluku (5 Februari di Hotel Amaris), Sosialisasi Kalender Event Pariwisata Nasional 2017 (6 Februari di Lapangan Merdeka), Seminar The Power Of Branding (7 Februari di Islamic Centre Ambon), Talk Show Target Wisata Tematik Jalur Rempah (8 Februari di Lapangan Merdeka), Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona (8 Februari, Pantai Halong), dan pendampingan acara puncak HPN 2017 (9 Februari 2017).