Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Museum Sasmitaloka, Tempat yang Menjadi Saksi Tragedi Subuh Berdarah

Setahun setelah peristiwa berdarah itu, tempat yang menjadi saksi pilu peristiwa kelam ini resmi dijadikan museum dengan nama Museum Sasmitaloka.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Museum Sasmitaloka, Tempat yang Menjadi Saksi Tragedi Subuh Berdarah
Sumber gambar: Edi Dimyati/Angkasa
Lukisan `Subuh yang Berdarah’ di ruang tamu. Dilukis oleh B.P. Omar tahun 1967 menggambarkan detik-detik saat Pak Yani berkelahi dengan pasukan Tjakrabirawa. 

Lebih dalam lagi, terdapat ruang makan keluarga lengkap dengan foto-foto keluarga Ahmad Yani. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan sangat kental di sini.

Tepat di sebelah ruang inilah Ahmad Yani menghembuskan nafas terakhirnya. Bagian dapur adalah lokasi dimana Ahmad Yani diseret anggota PKI dengan darah mengucur dari tubuhnya.

Masa revolusi

Museum ini tak lain sebuah bentuk penghargaan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Bangunan Museum Sasmitaloka A. Yani bergaya arsitektur Indische, dibangun sekitar tahun 1930 pada saat pengembangan wilayah Menteng, Jakarta Pusat.

Museum ini semula adalah rumah tinggal pejabat maskapai swasta Belanda/Eropa. Pada tahun 1950-an dikelola oleh Dinas Perumahan Tentara dan kemudian dihuni oleh Letjen Yani.

Bangunan tua bersejarah ini menyimpan perjalanan bernilai dan membangkitkan pengalaman menarik.

Berita Rekomendasi

Menjadi lebih menarik lantaran bangunan asli peninggalan Belanda ini berdiri kokoh di antara bangunan modern lain di sekililingnya milik para pejabat.

Sumber: Angkasa
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas