Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wisatawan Jakarta Terpesona Keindahan Sunrise di Bukit Begentar Kayong Utara

Setelah puas menikmati pemandangan alam pesisir dan sunset, saatnya bermain kano di perairan Pantai Pulau Datok Sukadana, Kayong Utara.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
zoom-in Wisatawan Jakarta Terpesona Keindahan Sunrise di Bukit Begentar Kayong Utara
Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
Pesona Sunrise di Padang Ilalang Bukit Begentar Kayong Utara 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, KAYONG UTARA - Setelah puas menikmati pemandangan alam pesisir dan sunset, saat bermain kano di perairan Pantai Pulau Datok Sukadana, Kayong Utara.

Tribunpontianak.co.id berkesempatan mengunjungi satu di antara objek wisata yang masih terbilang baru populer di kalangan pemuda Kayong Utara.

Bukit Begentar namanya, sebuah bukit yang dipenuhi padang ilalang yang terletak di RT 02 Dusun Sungai Belit, Desa Sejahtera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Jika wisatawan lokal selama ini kerap mengunjungi kawasan wisata ini pada sore hari, tribunpontianak.co.id bersama sejumlah pemuda setempat, komunitas Explore Kayong Utara dan seorang wisatawan asal Jakarta, Lintang Setianti berniat mengunjungi bukit ini pada pagi hari.

Minggu (12/2/2017), sekitar pukul 05.00 WIB, sebelum berangkat, kami berkumpul terlebih dahulu mempersiapkan perbekalan minuman dan makanan seadanya untuk dinikmati di atas bukit.

Namun karena wilayah pesisir, pada saat itu sinar mentari mulai terlihat menerangi alam, sehingga kami harus segera bergegas menuju Bukit Begentar.

Berita Rekomendasi

Dari Sukadana, kami menggunakan sepeda motor. Perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 5 sampai 10 menit untuk menuju lokasi.

Udara pagi hari yang sejuk namun menyegarkan, memberikan suasana yang berbeda saat menapaki jalan akses bukit yang dipenuhi padang ilalang ini.

Embun tampak masih menetes dari daun pepohonan, kicauan burung yang saling bersahutan pun memberikan suasana nyaman saat berada di kawasan ini.

Kami disambut dengan keindahan sinar fajar pagi yang bergerak perlahan dari balik bukit sebelah yang berada di kaki Gunung Palung, sungguh sangat indah.

Ditambah pemandangan pada sisi bagian selatan, tampak pesisir Pantai Pasir Mayang, gugusan pulau-pulau terdekat hingga laut lepas.

Burung-burung walet berputar-putar di udara, menambah suasana alam yang menyejukkan pandangan.

Sembari duduk bersila di puncak bukit, wisatawan asal Jakarta, Lintang Setianti (24) menuturkan, bahwa objek wisata di Kayong Utara menurutnya cukup lengkap, selain dapat menikmati objek wisata di pantai dan perairan laut, wisatawan yang berkunjung ke Kayong Utara, dapat menikmati wisata alam lainnya, seperti kawasan perbukitan di sekitar Taman Nasional Gunung Palung.

"Kayong Utara itu lengkap banget, jadi ada pantai, ada air terjun katanya walaupun saya belum sempat ke sana, dan ada perbukitan yang salah satunya Bukit Begentar ini."

"Sangat terjangkau, tidak perlu banyak persiapan saat mau ke sini. Jadi cuma pakai sepeda motor dari Sukadana itu hanya sekitar 5 sampai 10 menit, kemudian sedikit mendaki ke atas paling sekitar 15 sampai 20 menit kalau nggak sama ketawa-ketawanya."

"Seru sih, karena aksesnya mudah, kemudian nggak terlalu jauh dan nggak terlalu capek," ungkapnya.

Lintang juga mengatakan, kondisi akses jalan yang curam saat menuju puncak bukit, memberikan tantangan tersendiri.

Namun ia berharap, ada pihak yang benar-benar mengelola kawasan tersebut, sehingga dapat dibuatkan jalur akses yang aman dan mudah dilalui wisatawan.

"Jalan mendakinya cukup curam, karena masih asri banget, terus nggak ada tangga, jadi benar-benar itu kayak bukit Teletubbies (acara tv anak-anak) kalau dia padang rumput, tapi kalau Bukit Begentar ini padang ilalang."

"Di bukit ini kita bisa melihat pemandangan Sunrise, terus kalau yang ke arah Selatan bisa melihat pantai, laut."

"Karena di sini daerah kepulauan, banyak pulau-pulau kecilnya, jadi lengkap banget. Lumayan kalau misalnya mau sarapan atau ngopi pagi di atas bukit ini," ujarnya.

Menurutnya, pemandangan di Bukit Begentar, nyaman untuk dilihat saat pagi hari. Selain tak terlalu panas, wisatawan dapat mengabadikan Sunrise yang sangat indah dengan menggunakan kamera ataupun telepon seluler.

"Serunya pagi, karena belum terlalu panas dan dapat pemandangan Sunrise, pesisir pantai dan laut," ucap Lintang.

Lintang sangat terkesan dapat menikmati pemandangan alam di kawasan ini. Ia berharap agar ke depan dapat dikelola dengan baik.

Selain itu, wisatawan lain yang berkunjung juga dapat bersama-sama menjaga keasrian kawasan tersebut.

"Cuma itu, mungkin kalau semakin ramai, takutnya semakin gundul gitu bukitnya. Harapan saya, bagaimana pengelola tempat ini dapat membuat hanya satu jalur akses, terus dijaga."

"Jadi walaupun ramai dapat tetap terjaga keasriannya, selain itu pengunjung yang ke sini jangan sampai membuang sampah sembarangan, kalau bisa sampahnya di bawa pulang, sayangkan pemandangan sebagus ini nanti jadi kurang bagus karena sampah," sambungnya.

Satu di antara anggota Komunitas Explore Kayong Utara, Rizal Komarudin mengisahkan, kawasan ini mulai ramai dikunjungi warga lokal pasca digelarnya Sail Selat Karimata 2016 silam.

"Ini selaras dengan Visi dan Misi Bupati Kayong Utara, untuk menjadikan Kabupaten Kayong Utara, khususnya Kecamatan Sukadana, menjadi suatu kawasan wisata. Dan memang masih banyak kawasan wisata di Kayong Utara yang belum dikelola, satu di antaranya Bukit Begentar," ujarnya.

Menurut Rizal, Dinas Pariwisata Kayong Utara saat ini baru dapat mengelola objek wisata yang selama ini cukup dikenal dan menjadi objek wisata andalan Kayong Utara, satu di antaranya seperti Lubuk Baji di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).

"Lubuk Baji itu dari dulu memang sudah terkenal sebagai kawasan wisata, selain itu ada Pantai Pulau Datok."

"Kemudian Pantai Mutiara yang walaupun belum pembangunan infrastrukturnya, Pantai Pasir Mak Senik yang sudah pernah dicoba dibangun infrastrukturnya saya lihat, seperti kursi kemudian ada homestay yang sudah ada dibangun di sana," paparnya.

Dalam aplikasinya, Rizal melihat infrastruktur yang dikelola oleh pemerintah daerah, khususnya di Pantai Pasir Mak Senik, belum terpelihara dengan baik.

"Sehingga banyak kursi yang sudah dibangun di sana mengalami kerusakan. Kalau di Pantai Pasir Mayang iya juga, tapi sepertinya belum, pemerintah hanya membangun beberapa bangunan infrstruktur saja, tetapi sepertinya nggak serius."

"Tidak seperti di Pantai Pulau Datok yang memang dipersiapkan untuk pelaksanaan Sail Selat Karimata 2016," jelasnya.

Rizal tak menampik, masih banyak objek-objek wisata yang potensial di Kayong Utara, yang dapat menjadi pilihan para wisatawan, namun belum dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah.

Objek wisata alam Bukit Begentar, menurut sepengetahuan Rizal kerap dikunjungi wisatawan lokal pada hari-hari libur, terutama libur akhir pekan.

"Kalau di Bukit Begentar, saya lihat kunjungan mulai meningkat sejak awal 2017, ini terlihat dari foto-foto yang diunggah wisatawan lokal di media sosial, baik di Facebook, Instagram dan lainnya."

"Terutama pemuda-pemudi yang banyak berkunjung di sana. Dari postingan mereka terlihat begitu antusiasnya pengunjung ke Bukit Begentar, mereka ke sana ada yang pagi hari ada juga yang sore hari," ungkapnya.

Ia membenarkan bahwa Bukit Begentar merupakan kawasan perbukitan yang masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP).

"Iya kawasan padang ilalang, yang menurut informasi masih termasuk dalam kawasan TNGP. Harapan saya, dengan adanya Bukit Begentar yang cukup potensial ini, bisa dikelola dengan baik, khususnya bagi desa setempat."

"Karena saat ini desa memiliki kewenangan, hak usul juga bisa, kemudian mereka mempunyai anggaran tersendiri yang memang arahnya sekarang ini diarahkan oleh Presiden RI Joko Widodo, bahwa di setiap desa bisa mengembangkan Badan Usaha Milik Desa di desanya masing-masing," urainya.

Selain itu, Rizal berharap kepada para wisatawan yang berkunjung ke Bukit Begentar maupun tempat wisata lainnya, agar dapat memperhatikan kebersihan dan kelestarian alam sekitar.

"Saya selaku pribadi maupun komunitas Explore Kayong Utara, harapan saya sampah yang mereka bawa itu harus di bawa kembali."

"Karena ada pepatah yang biasa kami terapkan saat kami mendaki, jangan tinggalkan apapun selain jejak, jangan mengambil apapun selain foto, jangan membunuh apapun selain waktu. Itu yang menjadi patokan kami selama kami mendaki," ucap Rizal.

Ia berharap, pengunjung dapat bersama-sama menjaga panorama alam yang ada, tidak merusak keindahan yang selama ini terjaga dengan baik.

"Apalagi ilalang itukan rawan dengan kebakaran, jadi saya harap tidak merokok di kawasan Bukit Begentar. Kemudian yang paling penting juga dapat menjaga akhlak dan tingkah lakunya ketika berada di Bukit Begentar," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas