Harus Ada Regular Flight Denpasar-Wakatobi, Alirkan Wisman ke Wakatobi
Spirit besar Indonesia Incorporated yang terus digaungkan Menpar Arief Yahya terus bergulir di lapangan.
Editor: Toni Bramantoro
Untuk mendukung tersebut, Kemenhub akan membantu mengoptimalisasi sisi udara bandara, diantaranya, menambah ketebalan (pcn) landasan, dan memperpanjang runway bila diperlukan.
"Pcn nya sekarang masih dibawah 25. Perlu dioverlay menjadi 35 sampai 38. Lalu antisipasi Boeing 737 yang hendak mendarat di sini, kita akan tambah runwaynya menjadi 2400 meter," tuturnya.
Saat ini Bandara Matahora memiliki fasilitas runway 2000x30 m2 yang bisa didarati pesawat jenis ATR 72-500. Ke depan, Menhub Budi akan menyambungkan penerbangan dari Bali, Wakatobi, dan Toraja.
Ketiganya merupakan destinasi pariwisata andalan Indonesia.
"Nanti kita akan selesaikan bandara Pontiku di Toraja kurang lebih 6 bulan dengan kapasitas ATR. Nantinya akan terjadi suatu kombinasi penerbangan yang menarik. Dari Bali dengan culture, Wakatobi unggul di nature dan wisata bahari, dan Toraja yang magis dan mengkombinasi antara alam dan budaya," harapnya.
Selain penerbangan, Menhub Budi juga mengungkapkan akan mengoptimalkan angkutan penyeberangan di Wakatobi.
"Wakatobi kan terdiri dari 4 pulau, Wangi-wangi Kaledupa Tomia dan Binongko. Tidak boleh ada yang tidak terkoneksikan dari 4 pulau besar itu. Makanya saya ajak Dirut ASDP untuk membahas bagaimana konektivitas ini bisa terjadi menggunakan angkutan penyeberangan," ujarnya.
Menhub meminta ASDP untuk melakukan studi terkait kemungkinan ASDP untuk beroperasi melayani angkutan penyeberangan di beberapa pelabuhan di Wakatobi, termasuk di pelabuhan Wanci.
"Saya minta ASDP melakukan studi. Pertama studi trafiknya, dan seterusnya studi mengenai pelabuhan-pelabuhan yang ada (di Wakatobi). Kalau trafik belum banyak, kita cari alternatif lainnya. Ya studinya paling cepat 1 bulan sampai 6 bulan," tuturnya.