Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Filosofi Rendang Memikat Forum Gastronomi Dunia

Ini semua menjadikan suku-suku di Indonesia dapat berkreasi menciptakan makanan tradisional mereka, tercatat sebanyak 5.000 resep.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Saat Filosofi Rendang Memikat Forum Gastronomi Dunia
Wahid Nurdin/Tribun Jambi
Rendang 

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia menjadi salah satu pembicara pada sesi Gastronomy Network on Succesful Examples dalam Forum Dunia tentang Pariwisata Gastronomi (World Forum on Tourism Gastronomy) yang diselenggarakan UNWTO di kota San Sebastian 7-9 Mei 2017.

Dalam sesi tersebut, Indonesia diwakili oleh Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata RI, Revita Datau Messakh.

Dalam paparannya, Vita Datau antara lain menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia mempunyai target untuk meningkatkan jumlah wisatawan internasional yang berkunjung ke Indonesia, dari 9,3 juta per tahun pada 2014 menjadi 20 juta pada 2019.

Oleh karena itu segala upaya ditempuh oleh Pemerintah Indonesia. Salah satunya dengan menggali kekayaan warisan budaya kuliner sebagai daya tarik destinasi.

Sesuai dengan saran dan hasil Forum ke-2 di Lima, Peru (2015), Indonesia menggali filosofi gastronomi.

Melalui serangkaian diskusi dengan para pemangku kepentingan di tanah air, diperoleh data bahwa kekayaan dan keanekaragaman gastronomi Indonesia merupakan kontribusi dari 1.340 suku di Indonesia.

Selain itu keanekaragaman hayati berupa hutan tropis yang luasnya lebih dari 80 juta hektare tempat berkembangnya lebih dari 40 ribu jenis tanaman serta perairan Indonesia yang sangat luas menyimpan  2.500 jenis ikan laut dan 2.184 jenis ikan tawar.

Berita Rekomendasi

Ini semua menjadikan suku-suku di Indonesia dapat berkreasi menciptakan makanan tradisional mereka, tercatat sebanyak 5.000 resep.

Kemudian, dari hasil diskusi kalangan pakar, keluarlah konsep gastronomi Indonesia yang disebut dengan Triangle Concept, yakni filosofi gastronomi berporos pada 3 tungku segi tiga, masing-masing makanan (food), budaya (culture) dan sejarah (history).

"Antara food dan history terhubungkan oleh spices (rempah-rempah), antara history dengan culture terhubungkan oleh storytelling (hikayat), dan antara culture dengan food  terhubungkan oleh ritual atau ceremony," papar Vita Datau yang juga Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) dalam siaran pers Kemenpar, Jumat (12/5/2017).

Para peserta sangat tertarik dengan filosofi tersebut yang sesuai dengan konsep gastronomi dan keberlanjutan.

Para peserta memberikan aplaus ketika digambarkan tentang filosofi menu rendang yang telah dinyatakan oleh CNN sebagai salah satu makanan daging terlezat di dunia.

Bahwa rendang memenuhi kriteria gastronomi karena di dalamnya terdapat proses pembuatan yang dinamakan marandang, dan filosofi dari setiap unsurnya seperti daging mencerminkan prosperity (kesejahteraan), rempah-rempah mencerminkan enhancement (peningkatan), santan kelapa untuk integrator dan cabe merah untuk good lesson (pelajaran baik).

Untuk mendukung pariwisata gastronomi tersebut, lanjut Vita Datau, Kemenpar juga telah mendorong munculnya operator perjalanan yang fokus pada culinary destinations, seperti di Yogakarta yang menampilkan Royal Dining Tour.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas