Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Kampung Melayu Sejak Batavia hingga Jakarta

Untuk membangun Batavia tersebut, Belanda membutuhkan banyak tenaga, terutama untuk menggerakkan roda perekonomiannya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sejarah Kampung Melayu Sejak Batavia hingga Jakarta
(MRT Jakarta)
Oplet yang menjadi salah satu moda transportasi publik di Jakarta, kerap lewat Kampung Melayu sebagai tempat singgah. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam sejarah kota Batavia atau Jakarta, lokasi Kampung Melayu sejak dahulu memang sudah menjadi jalan penghubung Jakarta dan sekitarnya.

Penempatan ini terjadi setelah Belanda merebut Jayakarta dari kesultanan Banten. Lokasi bagian barat Pulau Jawa tersebut belum ditaklukkan Mataram. Lalu VOC mengantinya dengan nama Batavia.

Untuk membangun Batavia tersebut, Belanda membutuhkan banyak tenaga, terutama untuk menggerakkan roda perekonomiannya.

“Dulu untuk mengembangkan Batavia, memang Belanda mendatangkan banyak orang, dengan perannya masing masing. Ada orang melayu, orang Banda, Tionghoa dan lainnya,” ujar Kartum, pemerhati sejarah yang juga pendiri Komunitas Jelajah Budaya, saat dihubungi KompasTravel, Kamis (25/5/2017).

Dahulu para pendatang tersebut lebih memilih untuk tinggal di daerah utara, karena dekat dengan pelabuhan. Namun, seiring berjalannya waktu pemerintah kolonial pun mengelompokkan berbagai etnis yang mendiami Batavia tersebut.

Orang orang dari berbagai etnis ini biasa dikelompokkan oleh Belanda ke dalam pemukiman-pemukiman khusus. Gunanya agar mudah mengontrol dan menanggulangi kerusuhan, seperti kerusuhan Tionghoa yang terjadi di 1740.

“Orang Tionghoa di daerah Glodok sekarang, terus ada orang-orang Banda Maluku di Kampung Bandan sekarang, orang Bali di Kampung Bali, juga melayu di Kampung Melayu sekarang,” ujar Kartum.

Berita Rekomendasi

Saat pengelompokan wilayah itu transportasi utama masih mengandalkan sungai. Karena belum adanya jalan utama, yaitu Jalan Raya Pos, buatan Dandels yang sekarang melintasi Kampung Melayu.

Para keturunan dari Melayu tersebut memilih tinggal di dekat dengan Sungai Ciliwung yang menghubungkan daerah sekitar Batavia. Pemerintah Belanda pun kemudian menempatkan mereka secara permanen disana.

Hingga Dendels membuat Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan, ternyata jalurnya mengenai lokasi Kampung Melayu tersebut.

Etnis melayu di Kampung Melayu memang jadi salah satu lokasi yang penting untuk Belanda. Salah satunya karena pengabdian mereka kepada VOC dalam hal membuka perdagangan antara kaum pribumi, pendatang dan Belanda.

Alhasil keberadaannya semakin terhubung dengan daerah sekitar Batavia, baik dari jalur sungai maupun darat.

Berita ini sudah ditayangkan di Kompas.com dengan judul: Sejarah Kampung Melayu sebagai Penghubung Jakarta dan Sekitarnya

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas