Mancing Cakalang Tradisional Ternate
Inilah surganya memancing ikan tradisional di Indonesia. Para nelayan Indonesia Timur, terutama Ternate sudah melakukan tradisonal memancing Cakalang
TRIBUNNEWS.COM - Inilah surganya memancing ikan tradisional di Indonesia. Para nelayan Indonesia Timur, terutama Ternate sudah melakukan tradisonal memancing Cakalang (katsuwonus pelamis) puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Ratusan ikan cakalang seolah begitu mudah dipancing oleh nelayan.
Ya, sepertinya mereka begitu mudahnya memancing. Padahal ada prosesi sebelum maupun saat proses pemancingan berlangsung. Tidak sembarang, saat memancing tradisional Cakalang. Ada manajerial hingga upacara spiritual berlaku aktivitas mancing disini.
Rombongan Sahabat Petualang mencoba merasakan sensasi memancing tradisional Cakalang di laut Maluku Utara. Pagi buta, tim Terios 7 Wonders bergegas ke Pelabuhan. Kesibukan mulai terasa. Persiapan Kapal Mancing Indonesia Virgo salah satunya. Kapal inilah siap mengarungi tim mengarungi laut Maluku Utara . Setidaknya ada 18 awak kabin kapal mempersiapkan perlengkapan dan peralatan standar Mancing trandisional Cakalang. Pun demikian 6 blogger dan 1 awak media yang ikut serta di dalam lambung kapal.
Pengalaman mancing dimulai. Target awal, di perairan di sekitar Pulau Hiri. Hamparan laut luas dengan pemandangan pulau-pulau kecil tampak dari kapal. Semburat sinar mentari di sela-sela geladak kapal. Beberapa awak kapal mulai sibuk beraktivitas. Tim pun sibuk mendokumentasikan prosesi mancing mendulang rejeki dari laut.
“Sejak pagi dan sore kemarin, kami sudah mengumpulkan ikan kecil sebagai umpan. Dan waktu terbaik memancing cakalang saat pagi hari, di mana ikan-ikan senang mencari makan,” tukas Salamat, awak Kapal Motor Ikan Virgo.
Ada beberapa orang nelayan berada di bibir anjungan kapal siap mengail segerombolan ikan. Sementara seorang menebarkan umpan berupa ikan kecil hidup. Tidak berselang lama, tampak sekumpulan Cakalang bergegas di area tersebut.
Seorang lagi menaburkan umpan ikan-ikan kecil. Seolah memberi sinyal kalau “pesta mancing” dimulai. Benar saja, para nelayan yang duduk di anjungan tidak beranjak. Mereka hanya menarik joran, mengail ikan dan terlepas dengan sendirinya saat berada di geladak palka.
Para Cakalang bak tersihir untuk mudah dikail. Itulah “keajaiban” memancing tradisional Cakalang bagi nelayanan Maluku, terutama Ternate. Bisa dibilang, perairan Maluku Utara menjadi surga ikan-ikan bergizi tinggi seperti Cakalang, Tuna,Bobara dan lainnya.
“Sebelum memancing, kami melakukan ritual berdoa dengan memohon keselamatan dan rejeki yang bakal diberikan saat memamncing. Dahulu ritual ini dilakukan di dekat kapal yang siap melaut, kini prosesinya bisa dilakukan di rumah saja,” tukas Nasrudin, salah satu nelayan asal Ternate.
Dan tradisi mancing tradisional Cakalang tetap lestari. Para nelayan Maluku Utara tidak tergoda beralih ke jenis pemancingan tidak ramah lingkungan. Sebut saja penggunaan pukat harimau hingga bom ikan yang begitu merusak ekosistem di dalamnya.
Bravo, maju terus mancing tradisional Cakalang Ternate.