TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minuman kopi yang dalam beberapa tahun belakangan ini naik pamor dan sangat diminati masyarakat bahkan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat urban.

Lebih dari itu, jumlah peminat minuman kopi pun tercatat meningkat tajam yang bahkan memicu bermunculannya komunitas pecinta kopi yang senantiasa mencari minuman kopi dengan cita rasa terbaik sekaligus haus akan minuman racikan yang inovatif, kreatif dan memberikan sensasi yang unik dan berbeda.

Untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan yang diinginkan masyarakat urban Tanah Air, ‘Koffienery’ yang mengusung tagline ‘Innovative Nitro Cold Brew’ hadir di Mal Artha Gading, Jakarta Utara dengan menyuguhkan menu minuman kopi dan uptrend drinks yang unik dan merupakan kedai kopi pertama yang menawarkan inovasi minuman kopi seduh dingin dengan sensasi Nitro di Indonesia.

Selain dilandasi pertimbangan akan masih tingginya potensi pasar, kehadiran ‘Koffienery’ ini juga merupakan bagian untuk menangkap kebutuhan masyarakat modern akan pilihan destinasi atau spot kuliner yang lengkap.

Baca: Lahan Luas, Kopi Sumatera Selatan Kurang Dipromosi

Tak hanya itu saja, dengan hasrat untuk menyuguhkan lebih dari sekedar kopi, ‘Koffienery’ pun memiliki visi untuk menjadi inovasi minuman kopi seduh yang pertama dan terbaik dari seluruh dunia serta misi untuk menjadi kedai kopi seduh  pionir yang menawarkan minuman kopi seduh dan uptrend drinks dingin dengan Nitro pertama di Indonesia.

Meskipun memakai nama kedai yang mengandung arti kopi, namun ‘Koffienery’ tak terbatas hanya pada minuman kopi saja, tetapi juga menyajikan minuman uptrend dengan campuran Nitro drinks dengan variasi Macchiato sebagai topping.

Dengan konsep ‘Cold Brew in all the Drinks, served on chilled taps’, ‘Koffienery’ selalu menjaga konsistensi produk minumannya di temperatur sebagai keunggulannya.

‘Koffienery’ pun hanya berfokus untuk menyajikan minuman kopi seduh dingin saja, yang mengacu pada hasil dari sebuah penelitian bahwa kopi yang diseduh dingin adalah 67 persen lebih sedikit asam daripada bila diseduh panas.

Baca: Nino Fernandez Dukung Petani Kopi Indonesia: Jangan Beli dari Tengkulak

Tanpa semua asam itu, maka rasa bakar yang terasa pada bubuk kopi yang diseduh panas pun dieliminasi.

Selain itu, kadar asam yang berkurang ini juga lebih ramah bagi perut dan gigi sehingga aman dikonsumsi bagi penderita asam lambung sekalipun dan tidak meninggalkan bekas noda coklat di gigi yang kerap menjadi momok bagi pecinta berat kopi, terlebih kaum wanita yang sangat peduli akan kecantikan.

 Ronny Gunawan, Owner ‘Koffienery’ mengatakan, bisnis kuliner spesifik khususnya kedai kopi memiliki prospek yang sangat menjanjikan dan tidak pernah mati.

"Kopi merupakan minuman popular dan paling diminati masyarakat yang di era milenial telah naik level menjadi pelengkap gaya hidup masyarakat urban dimana kerap menjadi pilihan minuman untuk berbagai aktivitas mulai dari saat hang out, meeting kasual dengan klien, bersantai hingga pengisi waktu menunggu kemacetan," katanya, Sabtu (25/8/2017).