Mencicipi Super Pedasnya 'Bothok & Kiong Balutan' Comal
Salah satu kedai kuliner yang menyediakan bothok adalah kedai 'Bothok & Kiong Balutan', yang letaknya masuk di Gang Kenanga, Comal.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Bicara soal kuliner di Comal memang tidak ada habisnya, selain terkenal dengan nama kota apem, karena merupakan penghasil sejenis kue tersebut, Comal juga dikenal dengan bothoknya.
Beberapa hari lalu, Tribunnews.com sempat menyambangi kota kecamatan yang terletak di sebelah timur Kabupaten Pemalang.
Salah satu kedai kuliner yang menyediakan bothok adalah kedai 'Bothok & Kiong Balutan', yang letaknya masuk di Gang Kenanga, Comal.
Baca: Asma Dewi Berkali-kali Posting Isu Sara dan Jadi Donatur Saracen
Bothok merupakan masakan berkuah yang terdiri dari tahu, tempe dan gembus (ampas tahu) yang dimasak dengan bumbu-bumbu seperti parutan kelapa, jahe dan racikan lainnya.
Dan tentunya, cabai dalam jumlah tertentu yang menjadi ciri khas, rasa bothok. Para penggemar pun dijamin langsung berkeringat karena kepedasan.
Namun, sang pemilik kedai, Mafahiroh mengatakan, kedainya juga menyediakan bothok yang tidak pedas untuk penggemar bothok yang kurang menyukai rasa pedas.
Sementara untuk masakan kiongnya, tidak banyak dicampur cabai, namun rasanya tetap nikmat. "Agar semuanya tidak pedas, kiong jadi penyeimbangnya," ujar Mafa, sapaan Mafahiroh.
Lokasinya yang masuk gang itu tidak menghalangi para pencinta masakan bothok untuk datang menikmatinya. Hampir tiap hari, kedai tersebut selalu didatangi oleh para penggemarnya.
Selain rasanya, harganya pun terbilang sangat ekonomis yaitu Rp 5.000 setiap mangkoknya, sehingga tidak membuat kantong pelanggan cepat menipis.
Tak heran kalau, setiap menjelang sore, masakan khas itu habis. "Kalau habis, kami akan masak lagi," kata Mafahiroh, sang pemilik kedai.
Mafa dan Kusdianto, sang suami, Kusdianto memasarkan kulinernya itu selain dari mulut ke mulut juga melalui media sosial.
Selain itu, suami istri yang memiliki hobi jalan-jalan ini juga memanfaatkan sejumlah komunitas. Perkumpulan mereka itu biasanya datang ke kedai kalau ada keperluan membicarakan sesuatu.
Edi, salah satu penggemar bothok mengatakan, bothok di Comal memang sudah terkenal sejak lama, sehingga kalau ia ingin makan, biasanya bersama-sama temannya datang ke Comal. "Kalau di sini, kita bisa mendapatkan masakan yang sesuai rasa yang kita inginkan," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.