Listrik Digaransi Selalu On di Bali Hingga Beban Puncak pada Libur Natal dan Tahun Baru 2018
Kabar baik terus menyertai Bali. Setelah promosinya dikawal langsung oleh Presiden Jokowi, pariwisata di Bali langsung tancap gas.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kabar baik terus menyertai Bali. Setelah promosinya dikawal langsung oleh Presiden Jokowi, pariwisata di Bali langsung tancap gas.
Ratusan pax perjalanan wisata mulai laku terjual. Destinasinya mulai ramai. Mulai stabil. Kenyamanannya pun dijamin oke.
Ada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN yang ikut mengawal pasokan listrik Jawa-Bali. Dan semuanya, dijamin selalu on 24 jam.
Soal listrik, Kementerian ESDM dan PLN memang tak ingin main-main. Semua dipersiapkan dengan matang. Menteri ESDM Ignasius Jonan bahkan sampai turun langsung mengawal ini. Gardu listrik tegangan tinggi di PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa-Bali di Gandul, Depok, Jawa Barat, ikut dipantau Jonan, Minggu (24/12).
Hasilnya? Pasokan listrik Jawa-Bali dipastikan aman. Listrik digaransi akan selalu on hingga beban puncak pada libur Natal dan Tahun Baru 2018.
"PT PLN (Persero) siap serta menjamin ketersedian pasokan listrik selama kegiatan libur Natal dan tahun baru, khususnya di Bali. Ini kita lakukan untuk menjamin kenyamanan wisatawan di Bali," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan, Minggu (24/12).
Jonan menambahkan, saat ini kondisi kelistrikan Bali memiliki cadangan hampir mencapai 50 persen dari kebutuhan listrik rata-rata setiap hari. Jumlahnya dinilai sudah sangat cukup.
“Ketersedian pasokan listrik di Provinsi Bali menyentuh angka -sekitar 1.200 Mega Watt (MW). Sedangkan beban puncaknya itu tidak sampai menyentuh angka 800 MW. Jadi cadangan pasokan listrik yang tersedia di Provinsi Bali hampir menyentuh angka 50 persen. Sudah aman,” ujar Jonan.
Total Daya Mampu Netto (DMN) pasokan listrik di Sub Sistem Kelistrikan Bali adalah sebesar 1.284,4 MW, yang berasal dari Kabel Laut Jawa – Bali sebesar 340 MW, PLTG Gilimanuk 130,44 MW. Lalu PLTU Celukan Bawang 380 MW, PLTG Pemaron 80 MW, dan PLTG/PLTD Pesanggaran sebesar 354 MW. Beban puncak Sub Sistem Kelistrikan Bali adalah sekitar 850 MW.
"Beban Bali sekitar 70 persen terkonsentrasi di daerah selatan, yaitu Denpasar dan sekitarnya. Dan beberapa Gardu Induk (GI) vital ada di daerah selatan Bali, seperti GI Kapal, GI Pesanggaran, GI Nusa Dua, GI Bandara dan GI Pamecutan Kelod, semua sudah ready. Kita pastikan semua siap," kata Jonan.
Terpisah GM PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa mengatakan, PLN Area Distribusi Bali akan mengerahkan sebanyak 750 personil serta ahli daya. Semuanya bakal fokus mengamankan pasokan listrik selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.
"Dari sisi pasokan, jaringan dan distribusi aman semua. Scanning terhadap transmisi, pembangkit distribusi aman semua. Kami lakukan inspeksi intensif untuk pastikan semuanya aman,” jelas Joni.
Joni memaparkan bahwa sejak 22 Desember 2017 hingga 4 Januari 2018, PLN tidak akan melakukan pemeliharaan agar tidak mengganggu selama perayaan. Diprediksi beban puncak selama perayaan akhir tahun tersebut sekitar 805 MW, masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain menyiagakan petugas, PLN Bali juga akan menyiapkan 27 gardu bergerak supaya ketika trafo jaringan terganggu bisa langsung ditangani.
Layanan itu masih ditambah dengan genset 2 unit, 3 unit mobil pendeteksi jika terjadi gangguan serta 13 sepeda motor untuk membantu mendistribusikan petugas apabila ada gangguan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut positif kesiapan PLN dan Kementerian ESDM ini. Dengan jaminan ini Bali bakal optimal memberikan layanan kepada wisatawan.
"Ini bukti semua concern terhadap pariwisata. Ini memang yang kita butuhkan. Indonesia Incorporated, kerja bersama menjadikan pariwisata sebagai leading sektor ekonomi bangsa," kata Arief Yahya.