Terpesona Derawan, Insiden Berdarah Disengat Ikan Pari Tak Membuat Menteri Agama Kapok Berwisata
Menag Lukman Hakim Saifuddin dikabarkan tersengat ekor Ikan Pari saat berada di Pulau Sangalaki di kawasan Pulau Derawan, Sabtu (3/2/2018).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dikabarkan tersengat ekor Ikan Pari saat berada di Pulau Sangalaki di kawasan Pulau Derawan, Sabtu (3/2/2018) lalu.
Diketahui, Menag bersama keluarga sedang menikmati liburan di wilayah Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki, Kalimantan Utara dan berencana ke Labuan Cermin di wilayah Kaltim.
Saat berwisata inilah terjadi insiden gigitan ikan pari sampai membuat bagian bawah mata kaki di atas tumit kaki kanannya terluka.
Menag mengaku kejadian yang menimpa dirinya murni kecelakaan dan tidak ada pihak yang harus disalahkan.
Lukman pun mengungkapkan kejadian ini tak lantas membuatnya kapok untuk menikmati lokasi wisata indah di bagian Indonesia lainnya.
Baca: Firasat Kepergian Sys NS Baru Disadari Sang Istri, Jelang Meninggal Berpose Lambaikan Tangan
"Kecelakaan ini sama sekali tidak membuat saya kapok untuk suatu saat nanti bisa berkesempatan kembali ke tempat-tempat lokasi wisata yang indah itu, khususnya ke Labuan Cermin, Biduk-Biduk yang belum sempat saya singgahi," kata Menag.
Liburan Keluarga Tanpa Protokoler
Inisiden berdarah ini bermula saat berada di Pulau Derawan, Menag bersama keluarga berencana untuk menuju Pulau Maratua.
Namun, karena hujan lebat dan ombak besar, mereka terpaksa singgah di Pulau Sangalaki untuk menunggu cuaca membaik.
"Setelah sekitar 2 jam di Sangalaki, kami bersiap menuju Pulau Kakaban. Ketika hendak naik boat, dan permukaan air laut masih sebatas betis, tiba-tiba ikan pari menyengat bawah mata kaki di atas tumit kaki kanan saya," cerita Menag dalam keterangannya yang diterima Tribun, Minggu (4/2/2018).
Kejadian terjadi sekitar 11.15 WITA dan rombongan lalu langsung kembali ke Derawan, menuju Puskesmas untuk mendapatkan penanganan.
Namun sempat terjadi pendarahan yang cukup banyak, akhirnya diputuskan untuk mendapat perawatan di RSUD Berau.
"Para perawat amat baik dan cekatan menangani luka saya. Namun 1 jam setelah itu, terjadi pendarahan yang cukup banyak pada luka. Saat itu juga diputuskan untuk dibawa ke RSUD Berau," ujar Lukman.
"Tiba di RSUD Berau saat magrib. Para dokter dan perawat melakukan penanganan yang amat baik," sambungnya.
Ujar Lukman, setiap kali berlibur bersama keluarga, khususnya , Menag terbiasa tidak memberikan informasi kepada siapapun, termasuk pada protokoler.
"Kami tidak ingin merepotkan banyak pihak dan tidak ingin ada protokoler dalam kegiatan pribadi selama liburan," tuturnya