Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Festival Komodo 2018 Hadirkan Juga Keberagaman Dunia

Beragam kultur budaya nusantara ini ditampilkan dalam Festival Komodo 2018. Festival resmi dibuka, Senin (5/3), di Lapangan Sepakbola Kampung Ujung

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Festival Komodo 2018 Hadirkan Juga Keberagaman Dunia
ist
Festival Komodo 2018 Hadirkan Juga Keberagaman Dunia 

TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO – Beragam kultur budaya nusantara ini ditampilkan dalam Festival Komodo 2018. Festival resmi dibuka, Senin (5/3), di Lapangan Sepakbola Kampung Ujung, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Yang lebih hebat lagi, Festival Komodo tidak hanya menjadi replika nusantara. Keberagaman dunia juga dihadirkan. Kolaborasi budaya dari beragam etnik ini, semakin memperkuat karakter festival.

Kalau kamu mau menyaksikan Festival Komodo 2018, belum terlambat kok. Sebab, event keren ini akan berlangsung hingga 10 Maret nanti.

Sebagai destinasi wisata, Labuan Bajo sangat ramah untuk daerah lain. Mereka juga diberikan kesempatan untuk unjuk kebolehan. Ada paguyuban seni Reog Ponorogo, paguyuban Bima, Makassar, Flores Timur, dan masih banyak lagi.

“Festival Komodo ini luar biasa. Mereka memberikan ruang lebih bagi daerah lain untuk mengenalkan budayanya. Nuansa ini sangat indah. Keberagaman dan toleransi masih terawat sangat baik,” kata Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti.

Atraksi menawan dari berbagai daerah ini terbukti mampu menyedot wisatawan. Termasuk saat Parade Patung Komodo. Wisatawan mancanegara maupun nusantara, membludak di venue festival.

“Toleransi negeri ini masih sangat tinggi. Beragam budaya bersanding saling melengkapi. Kolaborasi ini sangat bagus. Hal ini sebenarnya yang menjadi salah satu value dari festival ini. Meski begitu, daerah di sini tetap menonjolkan ciri khas Komodo,” paparnya.

Berita Rekomendasi

Parade Patung Komodo ini dimulai dari depan Rumah Sakit Siloam. Rombongan besar mulai bergerak pukul 15.00 WITA. Para turis bahkan rela berdiri berdesakan di sepanjang jalan sambil mengabadikan momen tersebut.

Tidak sedikit pula yang selfie dan langsung meng-uploadnya ke media sosial. Yup, venue Festival Komodo memang memiliki koneksi internet sangat bagus.

Parade Patung Komodo juga menghadirkan kebudayaan lokal NTT. Yaitu tarian caci (tari perang). Tarian ini dimainkan anak laki-laki. Dengan semangat, mereka memperihatkan gerakan-gerakan berperang khas NTT.

Atraksi menawan ini disambut sangat antusias oleh wisatawan. Tak heran jika festival langsung on fire. Padahal, parade dilakukan sebelum pembukaan guys.

“Parade Patung Komodo sebelum opening ini sangat menyita perhatian. Para peserta parade ini harus diapresiasi karena berasal dari berbagai latar belakang. Seluruh unsur masyarakat Manggarai Barat ikut dalam parade ini,” ujar Esthy.

Opening ceremony Festival Komodo jelas tidak kalah meriah. Tari Nunundake Kreasi ditampilkan. Tari ini dibawakan 80 kids jaman now asal SMP se-Labuan Bajo.

Seluruh pengunjung kemudian disajikan ritual adat Kapu Manuk. Ritual ini memakai kendi dan ayam putih sebagai simbol kesucian. Menarik guys. Turis-turis pun terkesima.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas