Menengok Kehidupan Muslim di Kota Fuzhou Tiongkok
"Kagum aja, sekarang mejadi tahu bahwa banyak juga umat muslim di China dan bebas menjalankan ibadahnya,”
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, FUJIAN - Selain menyambangi universitas, perusahaan teknologi, serta sejumlah situs sejarah, 20 pelajar Indonesia dan 20 pelajar China yang mengikuti program petukaran pelajar Write to China 2018 sejak 14-20 April 2018, juga menymbangi Masjid di Kota Fuzhou, Fujian, Tiongkok.
Mereka menyambangi Masjid Fuzhou, satu-satunya Masjid di Kota tersebut.
Para pelajar diperlihatkan arsitektur masjid dan diceritakan mengenai sejarah rumah ibadah umat muslim tersebut.
Ada dua versi mengenai sejarah keberadaan masjid tersebut.
Ada yang menyebutkan masjid di bangun tahun 682 masehi pada era Dinasti Tang.
Namun ada juga yang menyebutkan masjid tersebut awalnya merupakan kuil Budha yang dibangun pada masa dinasti Lima pada 907 masehi sebelum kemudian dirubah peruntukannya menjadi masjid pada masa Dinasti Yuan pada Abad ke 13.
Masjid yang berada di Jalan Bayiqi Utara, distrik Gulau tersebut tampak megah.
Terdapat dinding setinggi lebih dari tiga meter sebelum memasuki halaman masjid.
Ada sebuah pintu setinggi dua meter yang terbuat dari kayu dengan sisinya dilapisi besi.
Setelah melewati pintu tersebut ada semacam gapura yang muat untuk satu orang untuk memasuki halaman masjd.
Halaman terasa rindang dengan pohon dan bunga yang ditanam dalam pot, selain itu terdapat rumah khas China di sisi kanan kiri masjid.
Di teras masjid para pelajar juga diperlihatkan sejumlah prasasti peninggalan abad ke 16. Ada kurang lebih tiga prasasti, yang salah satunya berisi nama nama yang berkontribusi mendirikan masjid tersebut selama masa pemerintahan dinasti Ming.
Masjid tersebut berdinding kayu, dengan daun pintu yang diganti plastik.
Di dalam masjid terdapat sejumlah tiang penyangga yang mirip dengan arsitektur masjid Kauman Yogyakarta.
Pada dinding bagian depan masjid terdapat kaligrafi arab yang ditulis dengan gaya China.
Selain itu seperti pada umumnya terdapat mimbar dan satu podium dengan tangga yang terbuat dari kayu untuk Azan.
Pada bagian depan masjid terdapat dengan tumpukan sejumlah Al Quran.
Kepada pelajar Imam Masjid fuzhou, Achmad Xu bercerita bahwa tedapat kurang lebih 1000 jemaah yang menunaikan ibadah sholat jumat di masjidnya.
Para jemaah sebgian merupakan para pelajr di Fuzhou, termsuk pelajar Indonesi.
"Setiap jumat penuh bahkan, sampai ke teras dan halaman masjid,” ujar Achmad.
Adapun menurut Achmad perayaan hari besar Islam di Fuzhou sama seperti halnya di negara lain.
Seperti idul Fitri menurutnya umat Muslim di Fuzhou saling berkunjung satu sama lainnya.
"Setelah sholat kemudian saling berkunjung,” katanya.
Luas Masjid Fuzhou sendiri kurang lebih sekitar 1800 meter persegi.
Masjid Fuzhou merupakan satu dari empat masjid yang berada di Provinsi Fujian.
Salah satu pelajar Indonesia yang mengikuti program pertukaran pelajar Write to China 2018, Rangga Amalul Akhli menagaku kagum dengan masjid yang berada di Fuzhou, masjid dan prasati tetap terawat meskipun Islam merupakan minoritas di Tiongkok.
"Kagum aja, sekarang mejadi tahu bahwa banyak juga umat muslim di China dan bebas menjalankan ibadahnya,” katanya.
Hingga 2017, kurang lebih terdapat 23 juta jiwa umat Muslim dan 23 ribu masjid di Tiongkok.
Dari jumlah tersebut kurang lebih terdapat 10 ribu umat muslim berada di Fuzhou dan kota kota di sekitarnya.