Ragam Kreasi Tenun Ikat Khas Sumba Tampil di Ajang Festival Tenun Ikat Sumba 2018
Pitana menjelaskan, kain tenun Sumba unik. Apalagi masa pembuatannya memakan waktu bertahun-tahun.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Jane Aprilyani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keindahan serta beragam hasil kreasi tenun ikat khas Sumba tersaji di Festival Tenun Ikat Sumba 2018. Festival ini dibuka Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, Kamis (12/7/2018), di Lapangan Palawan, Waingapu, Sumba Timur.
Festival Tenun Ikat Sumba 2018 akan berlangsung hingga 14 Juli 2018 nanti.
Menurut Pitana, Sumba kaya alam keindahan alam budaya dan produk kerajinannya.
“Keputusan menjadi pariwisata sebagai leading sector sangat tepat. Sumba memiliki alam dan budaya yang bisa dijual. Ini bisa menambah PAD. Karena jumlahnya sangat jelas,” kata Pitana dalam keterangan yang diterima KONTAN, Kamis (12/7/2018).
Pitana menjelaskan, kain tenun Sumba unik. Apalagi masa pembuatannya memakan waktu bertahun-tahun.
Menurut Pilamandore, anak pembuat kain tenun menyebut penawaran tertinggi untuk kain tenun tua bisa mencapai Rp 45 juta.
Baca: Penerimaan Siswa Baru: Satu Bangku SMP Negeri di Depok Dijual dengan Harga Mulai dari Rp 5 Juta
“Tapi tidak saya lepas. Karena nilainya sangat tinggi. Jika pun harus dilepas, maka harga yang pantas adalah Rp 125 juta,” jelas Pilamandore.
Baca: Varian Terbaru Mitsubishi Xpander Siap Meluncur di GIIAS 2018
Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti menambahkan Festival Tenun Ikat Sumba ini adalah rangkaian dari kegiatan Parade 1001 Kuda Sandelwood.
"Acaranya menarik, karena kekayaan budaya Sumba benar-benar disajikan. Acara ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan,” tutur Esthy.