Air Laut Tidak Boleh Diminum Meskipun Haus atau dalam Kondisi Darurat, Ini Bahayanya
Apakah air laut boleh diminum? Air laut pada dasarnya tidak boleh dikonsumsi karena kandungan garam dan zat berbahaya, termasuk arsen dan merkuri.
Penulis: Rizky Tyas Febriani
TribunTravel.com/rizkytyas
TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat kisah Aldi Novel, pria asal Manado, Sulawesi Utara, hanyut terbawa arus lautan lepas sampai ke Perairan Guam?
Aldi Novel ditemukan selamat pada 31 Agustus 2018 lalu setelah terombang-ambing di lautan selama 49 hari.
Aldi Novel bekerja sebagai petugas penjaga lampu di rompong atau penangkaran ikan di laut yang berada 125 kilometer dari pesisir utara Manado.
"Saudara Aldi Novel Adilang, hanyut ke perairan Guam sejak tanggal 14 Juli 2018, karena rakit Aldi lepas dan akibat derasnya arus saat itu," tutur Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum (PWNI) Kemlu.
Setelah 49 hari di lautan, Aldi akhirnya ditemukan oleh kapal kargo berbendera Panama dan dibawa merapat ke Pelabuhan Tokuyama, Yamaguchi, pada 31 Agustus 2018, pukul 09.45 waktu setempat.
Disebutkan Iqbal, pada 6 September 2018 lalu, KJRI Osaka langsung menjemput di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang, untuk memastikan Aldi dalam kondisi baik dan selanjutnya mengawal kepulangan Aldi ke Indonesia.
Mendengar cerita Aldi Novel, mungkin kita semua bertanya-tanya, bagaiaman cara Aldi Novel bertahan hidup selama 49 hari di lautan?
Mungkinkan Aldi Minum air laut?
Apakah air laut boleh diminum?
Air laut pada dasarnya tidak boleh dikonsumsi manusia karena kandungan garam dan zat berbahaya lainnya, termasuk arsen dan merkuri.