Berbagai Wilayah di Eropa akan Minta Wisatawan Pakai Alat Pendeteksi Kebohongan
Alat pendeteksi kebohongan atau lie detector akan dipasang di sejumlah daerah perbatasan di Eropa.
Editor: Arif Setyabudi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Buat traveler yang akan bepergian ke Eropa, ada satu informasi terbaru yang harus diperhatikan.
Dikutip TribunTravel.com dari laman Travel and Leisure, alat pendeteksi kebohongan atau lie detector akan dipasang di sejumlah daerah perbatasan di Eropa.
Menurut USA Today, proyek baru yang disebut iBorderCtrl ini akan memasang pendeteksi kebohongan di pos pemeriksaan perbatasan di Hungaria, Latvia, dan Yunani bulan ini untuk pengujian beta.
Wisatawan dari negara-negara di luar Uni Eropa akan diminta untuk mengenakan pendeteksi kebohongan.
Kemudian, mereka menjawab pertanyaan melalui webcam.
Pendeteksi kebohongan tersebut bekerja dengan menganalisis ekspresi-ekspresi mikro untuk mengukur tingkat kebenaran yang dikatakan seseorang menggunakan kecerdasan buatan.
Meski begitu, penjaga perbatasan sebagai staf administrator juga tetap hadir untuk berjaga-jaga jika ada risiko keamanan yang terdeteksi.
Menurut CNN, orang yang dianggap "berisiko rendah" hanya perlu menjawab pertanyaan mengenai informasi dasar.
Seperti nama, tanggal lahir, dan alasan perjalanan mereka.
Sementara, mereka yang dianggap sebagai orang yang 'berisiko tinggi' akan diminta menjawab sejumlah pertanyaan tambahan.