Alasan Perlu Hindari Minum Teh dan Kopi Selama Terbang, Apakah Tak Aman?
Kita mungkin harus berpikir dua kali, bahkan tiga kali, sebelum menerima kopi atau teh pada penerbangan berikutnya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Kita mungkin harus berpikir dua kali, bahkan tiga kali, sebelum menerima kopi atau teh pada penerbangan berikutnya.
Menurut penelitian makanan maskapai baru dari Pusat Kebijakan Makanan NYC di Hunter College, sebaiknya hindari mengonsumsi air minum yang digunakan dalam penerbangan.
Hasil penelitian ini, tidak terlalu mengejutkan mengingat bahwa, pada tahun 2004, penyelidikan EPA menemukan patogen penyebab penyakit bisa berada di air 15 persen dari pesawat komersial.
Sejauh ini, memang belum ada laporan publik tentang penumpang yang sakit karena minum kopi atau the di pesawat, yang biasanya terbuat dari air keran pesawat yang sama kita hindari untuk menyikat gigi.
Namun, pesawat akan melakukan pendaratan darurat dalam kasus penyakit bawaan makanan.
Pada tahun 2011, American Airlines digugat oleh keluarga yang diduga salah satu anggota keluarga mereka meninggal karena memakan ayam yang terkontaminasi dalam penerbangan.
Minuman dalam maskapai penerbangan, tampaknya, juga bisa terkontaminasi.
Dr. Karen Joubert, PT, DPT, berbicara di KTT kesehatan pada bulan November, dia memperingatkan untuk tidak minum minuman panas yang ditawarkan di pesawat.
Ia mengatakan kepada Today.com, itu tidak hanya akan meningkatkan dehidrasi tetapi kemungkinan besar mengandung bakteri.
Saat ini, aturan air minum airline, bersama-sama diatur oleh EPA, FDA, dan FAA, hanya memerlukan disinfeksi dan pembilasan satu sampai empat kali per tahun, tergantung pada jumlah sampel coliform yang diambil per periode pemantauan.
Intinya, air yang kita minum hanya sebersih selang dan tangki yang digunakan untuk mengangkut dan menyimpannya.
Kita berpikir bahwa tangki akan dikosongkan dan dibersihkan setidaknya sekali sehari, tapi tidak demikian adanya.
Baca: Kebanyakan Pramugari Pilih Bekerja di Pesawat Kelas Ekonomi, Ternyata Ini Alasan Utamanya
Jadi, air diam untuk jangka waktu yang lama dalam tangki yang tidak begitu bersih.
Demikian tulis Dr. Charles Platkin, PhD, JD, MPH, direktur eksekutif dari Pusat Kebijakan Makanan NYC Universitas Hunter, dalam penelitian makanan maskapai penerbangan 2018-2019.
Penelitiannya ini termasuk kuesioner tentang praktik sanitasi air yang dikirim ke maskapai beriku: Alaska Airlines, Air Canada, American Airlines, United, Frontier, Delta, JetBlue, Hawaiian Airlines, Allegiant Air, Spirit Airlines dan Southwest.
Sementara beberapa maskapai menolak untuk menanggapi, beberapa melakukannya.
Delta mengatakan bahwa mereka membersihkan tangkinya empat kali setahun dan bahwa keran dan permukaan dibersihkan di antara penerbangan.
Selain itu, karyawan Delta juga mengikuti pelatihan layanan air minum setiap tahun. United juga membersihkan sistem airnya setiap 90 hari.
Kedua maskapai ini mengandalkan metode disinfeksi ozonasi yang melibatkan penambahan oksigen untuk menghancurkan bakteri dan virus.
Sementara itu, American Airlines secara teratur menguji dan mendisinfeksikan armada gerobak katerik, truk, dan tangki airnya.
Namun, menurut seorang pramugari, yang tidak disebut namanya, yang diwawancarai oleh Business Insider pada tahun 2017, itu tidaklah cukup.
“Petugas penerbangan tidak akan meminum air panas di pesawat. Mereka tidak akan minum kopi hitam, dan mereka tidak akan minum teh biasa,” kata pramugari itu.
Seorang pramugari lain mengatakan kepada Time Magazine pada tahun 2017 bahwa dia dan beberapa rekannya pernah mempertimbangkan untuk minum kopi yang mereka layani. Tapi itu hanya terjadi ketika mereka benar-benar putus untuk minum kafein.
“Kami benar-benar membersihkannya setahun sekali. Saya sudah berada di pesawat yang terus berjalan. Hampir seperti kereta bawah tanah di New York. Kami tahu ada yang kotor di sistem dan butuh sedikit waktu untuk membersihkannya.”
Tapi, bukankah air kotor aman untuk diminum jika sudah direbus?
Menurut Departemen Kesehatan Negara Bagian New York, perebusan paling baik didefinisikan sebagai pasturisasi, bukan sterilisasi.
Sterilisasi membunuh semua organisme yang ada.
Sementara, pasturisasi, hanya membunuh organisme yang membahayakan manusia, dan hanya jika pasturisasi efektif. Ini ditentukan oleh suhu dan waktu.
Jadi, jika pramugari terburu-buru atau tidak memanaskan air hingga suhu yang cukup tinggi, yang dapat menjadi rumit karena elevasi mempengaruhi titik didih cair, maka itu masih bisa terkontaminasi.