Catatan Perjalanan ke Banyuwangi (3): Dimanja Eksotisme Pantai Cacalan & Pesona Bawah Laut Bangsring
Deretan pantai yang berjejer dan berhadapan dengan Selat Bali jadi tujuan Tribunnews pada hari kedua di Banyuwangi, Rabu (10/7/2019).
Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Deretan pantai yang berjejer dan berhadapan dengan Selat Bali jadi tujuan Tribunnews pada hari kedua, Rabu (10/7/2019).
Menggunakan sepeda motor yang disewa dari tempat penginapan, Tribunnews mengarahkan kendaraan menuju Pantai Cacalan.
Lokasi Pantai Cacalan berada tak jauh dari pusat Kota Banyuwangi, sekitar 10 menit, searah dengan Pelabuhan Ketapang.
Walau harus masuk gang, tapi lokasi Pantai Cacalan bisa dijangkau oleh semua kendaraan, baik pribadi maupun umum.
Harga tiket masuknya pun sangat murah karena pengunjung hanya perlu membayar Rp 2 ribu untuk parkir motor.

Pantai Cacalan memiliki hamparan pasir hitam di sepanjang garis pantainya serta ombak yang relatif tenang sehingga pengunjung tetap bisa bermain air.
Karena menghadap Selat Bali, panorama yang disajikan adalah daratan Pulau Dewata yang tampaknya hanya seperlemparan batu.
Pantainya pun sangat bersih dengan fasilitas memadai.
Baca: Catatan Perjalanan ke Banyuwangi (2): Nikmatnya Mencicip Cokelat Glenmore & Ditampar Sego Tempong
Sebut saja toilet, musala, tempat makan, gazebo, kursi pantai yang disewakan, lahan parkir, serta beragam spot selfie.
Jalan sedikit menyusuri menyusuri kawasan pantai, terdapat sebuah rawa yang disulap jadi kolam ikan.

Setelah puas menikmati keindahan Pantai Cacalan, Tribunnews mengarahkan kendaraan menuju destinasi selanjutnya: Pantai Grand Watu Dodol.
Pantai Grand Watu Dodol berada di tepi Jalan Situbondo-Banyuwangi, tepatnya Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Satu tanda sudah memasuki kawasan pantai ini adalah adanya batu besar yang membelah Jalan Banyuwangi-Situbondo.
Satu tips sebelum ke Pantai Grand Watu Dodol: penuhilah baterai ponsel.
Apa pasal?
Pantai Grand Watu Dodol memiliki spot foto yang begitu banyak.
Pengunjung tidak akan pernah kehabisan stok tempat berfoto saat berwisata di sini.

Satu di antaranya jembatan dek yang menjadi spot favorit pengunjung untuk selfie.
Barisan pohon kelapa yang menjulang, langit biru nan cerah, pantai bersih, dengan ombak tenang seakan menobatkan Pantai Grand Watu Dodol sebagai satu pantai tercantik di Banyuwangi.
Pantai Grand Watu Dodol juga terkenal dengan kebersihannya.
Bahkan sukses mengantarkan Banyuwangi menyabet predikat ASEAN Clean Tourist City pada 2018.
Dari Pantai Grand Watu Dodol, perjalanan kemudian diteruskan menuju Pantai Bangsring yang lokasinya tak begitu jauh.

Pantai Bangsring menjadi destinasi wisata bawah air yang cantik di Banyuwangi karena keindahan terumbu karang dan biota lautnya.
Kehidupan bawah lautnyalah yang membuat Tribunnews rindu dan memutuskan kembali untuk kedua kalinya ke Pantai Bangsring.
Lantaran menawarkan beraneka jenis ikan hias serta warna-warni terumbu karang baik buatan maupun alami, maka diving dan snorkeling menjadi aktivitas yang wajib dilakukan.
Baca: Fantastis, Banyuwangi Ethno Carnival 2019 Ajang Guyub Masyarakat Banyuwangi
Bagi pengunjung yang tidak suka berenang, bisa memberi makan ikan-ikan cantik di sekitar Rumah Apung Bangsring.
Untuk menuju ke Rumah Apung yang berada tak jauh dari bibir pantai, pengunjung akan diantar pakai perahu dengan membayar Rp 5 ribu per orang.

Tak punya alat snorkeling?
Tenang, sudah ada persewaan alat meliputi pelampung, snorkel, hingga fin alias kaki katak dengan tarif Rp 30 ribu!
Selain itu, terdapat jasa guide dari warga sekitar yang akan memandu wisatawan snorkeling melihat sejumlah spot terumbu karang.
Tarifnya pun sangat terjangkau, hanya Rp 30 ribu.
Wisatawan juga bisa berenang dengan ikan hiu yang berada di penangkaran Rumah Apung.
Saking terpesonanya lagi dengan keindahan Pantai Bangsring, membuat Tribunnews lupa waktu hingga tak terasa, Matahari mulai menggelincir ke barat.

Masih ada satu tempat lagi yang ingin dikunjungi Tribunnews sebelum senja benar-benar berakhir dan searah dengan jalan pulang.
Tak lain patung Penari Gandrung yang berada di kawasan Pantai Watu Dodol, dekat dengan batu besar yang membelah Jalan Banyuwangi-Situbondo.
Patung Penari gandrung menjadi satu ikon wisata sekaligus pintu masuk ke Banyuwangi dari Situbondo.
Destinasi ini menjadi tujuan warga serta wisatawan untuk menikmati senja dengan panorama Selat Bali.
Bisa juga menyaksikan kapal feri yang menyeberang di Selat Bali, baik dari Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk.
Dari lokasi ini pulalah, daratan Pulau Bali terlihat sangat jelas.

Lokasi Patung Penari Gandrung pun mudah dijangkau karena berada di tepi jalan dan langsung bersisian dengan Selat Bali.
Di sekitar lokasi patung Penari Gandrung juga terdapat banyak warung serta pedagang kaki lima yang menyajikan beragam makanan dan minuman.
Tak ada sepeser pun uang yang dikeluarkan untuk menikmati pemandangan di sini alias gratis!
Setelah mendapat beberapa foto, Tribunnews memutuskan pulang sebelum Matahari benar-benar kembali ke peraduan.
Sesampai di pusat kota, agenda selanjutnya adalah wisata kuliner.
Kuliner sego tempong kembali menjadi pilihan untuk santap malam dan kali ini giliran Sego Tempong Mbok Nah.
Warung Sego Tempong Mbok Nah mudah ditemukan karena lokasinya tak jauh dari pusat kota, tepatnya di Jalan Letkol Sugiono, Kertosari, Tukangkayu, Banyuwangi.
Walau hanya berupa gabungan dua ruko, tapi Warung Sego Tempong Mbok Nah selalu ramai pembeli, terlebih pada jam-jam makan.
Pilihan lauk di Warung Sego Tempong Mbok Nah juga beragam.

Setelah lama mengantre, tak butuh lama, Tribunnews memesan sego tempong dengan lauk telur dadar dan segelas es teh.
Harganya hanya Rp 13 ribu.
Dalam seporsi sego tempong Mbok Nah sudah terdapat nasi, aneka lalapan, lauk tahu, tempe, ikan jambal goreng tepung, serta lauk tambahan telur dadar, lalu disiram sambal khas yang begitu royal.
Baca: Sampah Plastik di Pulau Merah Banyuwangi Bisa Ditukar Jadi Emas
Pada suapan pertama, Tribunnews langsung merasa seperti ditampar karena cita rasa sambalnya yang begitu pedas.
Meski demikian rasa pedas itu tidak mengurangi kenikmatan bersantap, justru semakin ketagihan.
Tangan terus-menerus menyuap nasi beserta lauk dan aneka lalapan hingga tandas! (bersambung)