Tim Quick Win Tancap Gas, Siapkan 33 Destinasi di Danau Toba
Tim Quick Win Super Prioritas Lima Destinasi Pariwisata bergerak cepat usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Danau Toba dua pekan lalu.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun, Willy Widianto
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA — Tim Quick Win Super Prioritas Lima Destinasi Pariwisata bergerak cepat usai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Danau Toba dua pekan lalu.
Tim yang dipimpin Irfan Wahid itu kini sudah memasuki tahap eksekusi pengembangan destinasi.
“Kami bagi fokus pengembangan menjadi empat. Yakni, product development, pembiayaan, pemasaran, dan human capital alias masyarakatnya. Product development berkaitan dengan destinasi dan atraksi sebagai ruh pariwisata. Dari yang semula dilaporkan ke presiden sejumlah 28 destinasi atau atraksi, kini total yang dipetakan dan siap dikembangkan jadi 33 destinasi,” kata Ipang Wahid, sapaan akrab Irfan Wahid dalam pernyataannya Kamis (15/8/2019).
Masing-masing, kata Ipang, didesain dengan memiliki USP (unique selling proposition) yang berbeda.
“Ada yang berbasis keindaham alam, ada yang budaya ada pula yang berupa atraksi buatan,” katanya.
Khusus untuk Danau Toba, kata Ipang, pihaknya sedang membuat sebuah wahana yang berbasis self experience dalam menikmati keindahan alam Toba yang akan menjadi pertama di Indonesia.
Baca: Istana Kawal Proyek PLTA di Singai Kayan Kalimantan Utara
Baca: Nur Asia Uno Didorong Jadi Calon Walikota Tangsel, Sandiaga: Saya Tak Mau Menghambat Kariernya
Baca: Sandiaga Uno Heran Kursi Wagub Jakarta Kosong Hingga Setahun
Fokus kedua adalah pembiayaan. Ipang menuturkan, selain diambil dari APBN melalui beberapa kementerian, pembiayaan pengembangan destinasi Toba ini juga akan didapat melalui para investor.
“Dalam seminggu ini, kami sudah bertemu dengan tiga calon investor, untuk tiga destinasi berbeda. Mereka sangat tertarik. Kami langsung koordinasi dengan para bupati,” katanya.
“Kami mendorong para investor untuk berinvestasi secara all in. Dari mulai atraksi, restoran hingga amenitas dari mulai glamping, rumah pohon hingga hotel,” tambah Ipang Wahid.
Fokus ketiga terkait marketing, Ipang membagi 33 destinasi tersebut dalam 4 cluster dengan pintu masuk bandara yang berbeda.
Ada yang dari Bandara Silangit, ada yang melalui Kualanamu. Semuanya akan dikemas dalam beberapa paket wisata yang menarik sehingga para wisatawan memiliki banyak opsi saat berkunjung ke Toba.
“Dari mulai paket tiga hari hingga sepuluh hari atau bahkan lebih. Semuanya tetap menggunakan pendekatan budaya sebagai DNA dengan konsep storynomics tourism,” katanya.
Menurut Ipang, setelah persiapan destinasi rampung, pemasarannya akan dilakukan dengan pendekatan kekinian dengan optimasi strategi pemasaran digital berbasis machine learning.
Apalagi sejumlah startup transportasi online bersemangat untuk terlibat dalam pemasaran dan penyediaan layanan moda transportasinya.
Yang tidak boleh ketinggalan, kata Ipang, adalah human capital.
“Kami sudah mulai berkomunikasi dan mengajak beberapa komunitas baik dari daerah Toba maupun dari luar untuk meningkatkan kualitas SDM yang sadar wisata,” katanya.
Ipang dengan Tim Quick Win-nya menargetkan dalam sebulan ke depan sudah bisa mulai membangun fisik dengan target bulan Desember tahun ini beberapa destinasi sudah bisa beroperasi.
“Template ini nantinya akan diadopsi untuk pengembangan di 4 Destinasi Super Prioritas Pariwisata lainnya, yaitu Mandalika, Borobudur, Manado dan Labuan Bajo,” pungkas Ipang mengakhiri pembicaraan. (Willy Widianto)