Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bali Jadi Sorotan Media Asing, Turis Disarankan Tak Berkunjung pada 2020 karena Darurat Sampah

Media wisata asal Amerika Serikat (AS), Fodor's Travel, meluncurkan daftar destinasi untuk tidak dikunjungi pada 2020, termasuk Pulau Bali.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bali Jadi Sorotan Media Asing, Turis Disarankan Tak Berkunjung pada 2020 karena Darurat Sampah
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Wisatawan duduk di samping tumpukan sampah saat musim angin barat di pesisir pantai Kuta, Bali, Jumat (14/12/2018). Akibat terjadinya musim angin barat di wilayah perairan Bali berdampak pada banyaknya sampah yang hanyut terbawa arus laut sehingga menumpuk di pinggiran pantai kawasan wisata kuta. 

Sehingga, pemerintah menarik pajak turis untuk membantu memerangi efek pariwisata massal terhadap lingkungan sekitar Pulau Bali.

Terkait masalah sampah, Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menyebutkan Bali akan terus berbenah.

Terlebih saat ini juga mengalami masalah kemacetan.

"Kita belum punya sistem yang terintegrasi mengenai sampah dari hulu ke hilir."

"Tapi saya dengar sudah ada Perda mengenai ini," katanya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/11/2019).

Ida Bagus juga mengungkapkan jangan sampai membuat wisatawan mengurungkan niatnya datang ke Bali karena masalah sampah.

Baca: Akselerasi Danau Toba Destinasi Wisata Super Prioritas Kelas Dunia

Berita Rekomendasi

Lanjut Ida, kemungkinan wisatawan malah dianggap ikut berkontribusi menghasilkan sampah di Bali.

Melalui Peraturan Gubernur Bali No.97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai sendiri sudah menetapkan pembatasan sampah plastik sekali pakai.

Jenis plastik sekali pakai (PSP) yang dimaksud antara lain sterofoam, sedotan, dan kantung plastik.

Sementara itu, menurut Ida persoalan kemacetan terjadi di underpass sepanjang Jalan By Pass Tohpati sampai Nusa Dua yang menjadi lima titik jalur pariwisata Bali menjadi keluhan wisatawan.

"Harus ada anggaran yang cukup. Infrastruktur (di Bali) sangat ketinggalan. Pemerintahan yang sekarang sudah mengerti tentang dua hal tersebut, tinggal pikir anggaran saja," tambahnya.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani, Kompas.com/Silvita Agmasari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas