Tak Fasih Berbahasa Indonesia, Pemilik Warung Takoyaki di Solo Pakai HP untuk Alat Penerjemah
Pemilik warung takoyaki di Pucangsawit Solo, Hada Hiroshi (62), tidak fasih berbahasa Indonesia.
Editor: Noorchasanah A
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pemilik warung takoyaki di Pucangsawit Solo, Hada Hiroshi (62), tidak fasih berbahasa Indonesia.
Istri Hada, Nurul Dewi (41) mengemukakan, suaminya baru bisa mengucapkan beberapa kosakata dalam bahasa Indonesia.
"Belum (fasih), cuma sedikit mungkin baru assalamu'alaikum dan terima kasih, baru sedikit sekali," ujar Nurul kepada TribunSolo.com, Selasa (3/12/2019).
"Dia lebih banyak pakai bahasa Jepang, tapi dia juga berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang dia tahu, misalnya 'apa', kata itu dia tahu dengan mencontoh omongan anaknya," imbuhnya membeberkan.
Nurul mengungkapkan, Hada sering menggunakan bahasa Jepang dalam kesehariannya.
Bahkan, Hada berbicara dengan keempat anaknya dan istrinya juga menggunakan bahasa Jepang.
"Sehari-hari pakai bahasa Jepang, tapi anak yang kecil sudah agak lupa bahasa Jepang, bisa nangkap tapi tidak bisa jawab, harus tanya dulu ke saya atau kakaknya baru bisa jawab," ungkap Nurul.
"Itu karena saat umur tiga tahun saya bawa pulang ke sini, sekarang sudah umur tujuh tahun, jadi bahasa Jawanya yang kuat soalnya tinggal di desa," tambahnya.
Nurul menuturkan keempat buah hatinya bersama Hada sudah fasih berbahasa Indonesia.