Menikmati Harmonisasi Alam Uang Pecahan Lima Puluh Ribu di Pulau Padar
Pulau Padar, kini tercatat sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco. Kini, pulau ini dihuni sekitar tujuh ekor Komodo. Beberapa
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO-Mata ini seakan dimanjakan oleh indahnya alam yang menjaga, mengelilingi Pulau Padar yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Peluh yang keluar, tak menyurutkan niat untuk bisa memandang hamparan birunya laut, dan hijaunya pohon yang tumbuh di setiap pulau di kawasan ini.
Pulau Padar, masuk di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) yang memiliki luas kurang lebih 173.300 hektar. Pulau Padar adalah pulau ketiga terbesar di kawasan TNK. Ada dua pulau lain, Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Pulau ini paling dekat ke Pulau Rinca. Selat Lintah yang memisahkan pulau ini dengan Pulau Komodo sehingga jaraknya lebih jauh.
Baca: Siti Nurbaya Resmikan Sistem Informasi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Pulau Padar, kini tercatat sebagai salah satu warisan dunia oleh Unesco. Dalam rangka pembinaan populasi, beberapa komodo merupakan release dari Pulau Rinca.
Meski terik matahari begitu terasa menyengat saat itu, tidak menyurutkan Gebi, Faiz, Salman, Addeva dan Shane para aktivis lingkungan cilik ini untuk bisa meraih puncak Pulau Padar. Kebetulan, mereka sama-sama sekolah di Sekolah Global Mandiri, Cibubur.
Meski belia, mereka sampai di puncak Pulau Padar yang memiliki ketinggian kurang lebih 400 meter dari permukaan laut dan berkesempatan merasakan nikmatnya perairan yang karangnya berwarna pink, tak jauh dari Pulau Padar.
Hamparan bukit terhampar luas setiap mata memandang, dan luasnya laut yang begitu jernih. Kebetulan, setiap pulau yang berada di Kawasan TNK ini sedang diselimuti hijaunya pohon dan rumput yang tumbuh subur. Pada bulan tertentu, kawasan ini terlihat gersang, saat musing kering tiba.
Baca: KLHK: Indonesia Memasuki Era Baru Pengelolaan Sampah
Ada sekitar 800 anak tangga untuk bisa mencapai puncak Pulau Padar. Tiga tempat peristirahatan sementara juga disediakan sebelum pengujung melanjutkan perjalanan menuju puncak pulau ini.
"Ayo, saya kuat sampai atas puncak," kata Shane penuh semangat meski keringat terlihat sudah membanjiri sekujur tubuhnya. Letih, Shane, Gebi, Faiz, Salman dan Addeva seakan terbayar saat bisa swafoto di pulau ini.
Pulau Padar di Pecahan 50 Ribu
Salah seorang petugas TNK yang berjaga di pulau ini bercerita, beberapa waktu lalu pihak dari Bank Indonesia (BI) datang dan mengabadikan salah satu gugusan kepulauan dari pulau ini. Kini, gugusan kepulauan yang cantik di kawasan TNK yang diabadikan dari Pulau Padar ini bisa dilihat di uang pecahan lima puluh ribu rupiah.
"Jika peak season (musim liburan) tiba, setiap hari bisa sampai 400 wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri yang mengunjungi pulau ini. Bukan mereka yang sekedar wisata, tapi memang pulau ini dikhususkan bagi mereka yang mencintai lingkungan, " Kepala Balai Taman Nasional Komodo (TNK), Lukita Awang Nistyantara, S Hut.,M.Si menjelaskan.
Awang setia menemani para aktivisi lingkungan cilik dan rombongan saat berada di Pulau Padar. Matanya terlihat kesana kemari, kadang kerap menggerutu saat melihat sampah di pulau ini.
"Pulau Padar harus bersih dari sampah. Makanya yang datang kesini, tak sekedar berwisata, tapi memang mereka yang mencintai alam. Mereka yang bisa merasakan harmonisasi dengan alam di sini ," katanya.
Baca: Siti Nurbaya Bicara Peran Jurnalis di Media Gathering KLHK, Story Teller Penyampai Informasi
Ratusan jenis ikan ada di sekitar pulau ini. Tiga jenis penyu yang berhasil dideteksi juga ada di kawasan TNT selain Komodo.
Baca: Menko Luhut dan Menteri Siti Pimpin Ribuan Orang Bersihkan Pantai Labuan Bajo
Ketiga jenis penyu yang dimaksud adalah Penyu Hijau, Lekang dan Sisik yang kerap muncul ke permukaan. Kawasan TNK juga memiliki 42 titik penyelaman. Ada dua tempat penyelaman yang kerap dikunjungi, yaitu Batu Bolong dan Karang Makassar.
Di Batu Bolong, lebarnya karang ini kurang lebih 15 meter. Penyelam disuguhi gugusan tebing karang yang indah dan berbagai jenis ikan yang terlihat di dalam laut yang jernih. Dan memiliki arus kencang dari sisi kanan yang memiliki kedalaman kurang lebih 30 meter.
Sementara di titik penyelaman Karang Makassar, kerap penyelam bisa melihat ikan Parimata yang kerap muncul. Di titik penyelaman ini arusnya lumayan kencang, menjadi tempat favorit ikan Parimata mencari makan atau membersihkan diri.