Cara Makan Nasi Tumpeng yang Benar: Bukan Dipotong Bagian Puncaknya
Walaupun kerap disajikan pada perayaan penting, tetapi masih ada yang belum mengetahui cara makan tumpeng yang benar.
Editor: Sinta Agustina
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Dari kanan Sekretaris Panitia Ramadan DPW PKS Jabar Agus Andi, Ketua DPP PKS Bidang Wilayah Dakwah Banten Jakarta dan Jawa Barat Tate Qomaruddin, dan Wakil Ketua DPW PKS Jawa Barat yang juga Ketua Tim Pemenangan Asyik Haru Suandharu mengambil nasi tumpeng pada peresmian Posko Ramadan Asyik di Kantor DPW PKS Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Kamis (10/5/2018). Posko Ramadan Asyik akan menyediakan 200 paket takjil untuk berbuka puasa setiap hari selama bulan ramadan. Posko ini juga dapat dijadikan tempat beristirahat sejenak dari kemacetan yang kerap kali terjadi di depan kantor DPW PKS Jabar.
TRIBUNNEWS.COM - Nasi tumpeng identik dengan perayaan penting di Indonesia seperti 17 Agustus karena merupakan simbol sujud syukur, merayakan sesuatu, dan permohonan kepada Tuhan.
Walaupun kerap disajikan pada perayaan penting, tetapi masih ada yang belum mengetahui cara makan tumpeng yang benar.
Biasanya nasi tumpeng akan dipotong di bagian puncaknya terlebih dahulu baru kemudian potongan tersebut disajikan di piring dengan aneka lauk dan diberikan pada orang tersayang.
Proses pemotongan itu ternyata salah karena dianggap bisa menyalahi filosofi tumpeng.
Baca: Daftar Kuliner di Pasar Baru yang Wajib Dicicipi, Bakmi Gang Kelinci hingga Koh Atek
Baca: DAFTAR Promo Kuliner HUT ke-75 RI: Pizza Rp 17 di Pizza Hut, Makan Bertiga di KFC Rp 75 Ribu
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.