Kemenparekraf Gelar Malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020
Di program Bangga Buatan Indonesia ini Pemerintah mendorong pelaku UMKM go digital dengan mengedepankan kearifan lokal.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menggelar malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020 yang akan berlangsung pada Desember 2020 sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku UMKM yang berpartisipasi aktif dalam program Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2020.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dalam keterangannya, Minggu (8/11/2020), mengatakan, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar.
Namun di sisi lain juga mendorong pelaku UMKM untuk lebih meningkatkan kehadiran produk-produk lokal yang inovatif dan memiliki daya saing tinggi dengan memaksimalkan kearifan lokal sebagai ciri khas.
“Untuk itu penting bagi pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan mempelajari potensipotensi yang ada. Juga memanfaatkan perkembangan teknologi dalam hal ini platform digital," kata Wishnutama Kusubandio.
Di program Bangga Buatan Indonesia ini Pemerintah mendorong pelaku UMKM go digital dengan mengedepankan kearifan lokal sebagai daya tarik utama.
Pemerintah menargetkan hingga akhir tahun ini ada sebanyak 2 juta pelaku UMKM yang go digital.
Kemenparekraf dalam mendukung program ini sebelumnya memberikan berbagai pendampingan bagi pelaku UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing.
“Dalam setiap tantangan kita harus bisa mencari peluang dan jalan keluar. Cara untuk melihat peluang di masa pandemi ini adalah pelaku UMKM harus bisa beradaptasi dan berinovasi dengan cepat, ungkap Wishnutama.
"Salah satu upayanya adalah dengan go online, karena hal ini dapat membantu banyak usaha termasuk produk kreatif agar bisa bertahan dan mempunyai pasar yang jauh lebih luas," imbuhnya.
Malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia telah melewati beberapa tahapan panjang. Mulai dari proses pendaftaran yang dibuka melalui kementerian dan lembaga yang terus memantau perkembangan UMKM.
Baca juga: Kemenparekraf Ajak Pelaku Usaha Kuliner di Bali Terapkan Protokol CHSE Cegah Penularan Covid-19
Dari ribuan yang UMKM, ada lebih dari 750 UMKM yang akhirnya masuk penyaringan dasar. Usai lolos dari penyaringan dasar, UMKM ini mulai disaring secara administrasi.
Penting untuk memastikan bahwa usaha atau merek yang dinominasikan merupakan asli kepemilikan UMKM.
Baca juga: Bisa Jadi Peluang Usaha Baru, Kemenparekraf Gelar Kelas Online Fotografi dan Ilustrasi
Beberapa saat lalu, tim kurator telah selesai melakukan penilaian 15 besar dari 11 kategori yang ada. Kategori yang dimaksud adalah Kecantikan dan Kebugaran, Fashion, Kriya, Kuliner, Manufaktur, Aplikasi, Game, Musik, Events, Animasi, dan Film.
Pada Selasa (10/11/2020) kemarin, juri professional telah menyaring lagi dari 15 besar di masing-masing kategori tersebut.