Ini Franchise Minuman Boba Menarik di Tengah Pandemi
Pandemi Covid-19 tidak sedikit menggerus penjualan kuliner, namun usaha franchise minuman boba justru malah menjamur.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak sedikit menggerus penjualan kuliner, namun usaha franchise minuman boba justru malah menjamur.
Kondisi ini memang terbilang anomali.
Boba atau bubble yang lazimnya dijadikan topping buat minuman seperti milk tea, thai tea, hingga coklat menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang, terutama kaum milenial.
Melihat permintaan dan pasar yang masih cukup tinggi, The Bobatime Indonesia, yang didirikan anak bangsa mencoba memperluas pasar melalui kerja sama kemitraan.
Baca juga: Cerita Inul Daratista Bisnis Minuman Boba, Berawal dari Kejengkelannya Kerap Antre Panjang di Mal
Pemilik The Bobatime Indonesia Ryan menyebut, jika bisnis yang dirintisnya menjadi teman bagi kaum milenial.
Kini sudah hadir hampir 100 gerai di pelbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Bali, Samarinda, Depok Tangerang Purwokerto serta kota-kota lainnya.
"Pola bisnis dari kami merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama. Kami menawarkan modal yang cukup terjangkau, dengan balik modal kurang dari enam bulan," kata Ryan dalam rilisnya, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Banyak Rival, Strategi Minuman Boba Garap Pasar dengan Harga Terjangkau
Dia menyebut, sejauh ini tingkat penjualan The Bobatime Indonesia berkisar antara 40 ribu sampai 50 ribu cup per hari.
Bisa dibilang, omzet setiap gerai yang ada bisa mencapai Rp5 juta-Rp10 juta per hari. Itu bisa jadi daya tarik siapapun yang mau berbisnis dengannya.
Dalam mengembangkan bisnis kemitraan The Bobatime Indonesia, Ryan menjelaskan ada beberapa model kerja sama yang ditawarkan.
Selain itu, ada juga kemitraan pasif, di mana seluruh kegiatan operasional, manajemen dan kebijakan dipegang sepenuhnya oleh pihak manajemen The Bobatime Indonesia.
Baca juga: Viral di Twitter, Penderita Diabetes Lumpuh Akibat Terlalu Banyak Minum Boba, Ini Penjelasan Dokter
"Peran serta investor dalam sistem ini lebih kepada bertanggung jawab dalam pengadaan tempat, renovasi besar, sampai dengan memenuhi standar kebutuhan outlet. Sementara, dari segi modal, setiap daerah memiliki perbedaan," ujar Ryan.
"Yang pasti, kerja sama kemitraan ini berdasarkan asas saling memperkuat, saling menguntungkan, saling membutuhkan dan saling berkesinambungan," lanjut dia.