Sektor Pariwisata Mati Suri, Bagaimana Toko Oleh-oleh di Batu Malang Bertahan di Masa Pandemi?
Sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia Maret lalu, sektor pariwisata mengalami mati suri. Toko oleh-oleh kena imbasnya.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia Maret lalu, sektor pariwisata mengalami mati suri.
Bisnis oleh-oleh pun ikut terdampak dari lesunya industri pariwisata.
Para penguasa toko oleh-oleh di berbagai daerah di Indonesia merasakan betul dampak pandemi Covid-19. Mereka harus pintar-pintar memutar otak agar bisa bertahan.
Satu di antara yang mampu bertahan adalah Nova Prastika Firdausi, pemilik toko oleh-oleh di kawasan wisata Batu, Malang.
Dia terpaksa beralih ke platform online demi bisa tetap memutar roda Bisnisnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Diharapkan Dapat Mencari Solusi untuk Selamatkan Industri Pariwisata
"Bisnis oleh-oleh ini sempet drop karena wisata banyak yang tutup selama pandemi Covid-19. Kita kan selama ini kerjasama dengan travel dan tour, itu banyak yang cancel," terang Nova.
"Kita harus pintar-pintar menyiasatinya. Kalau offline tidak laku ya kita pindah ke online. Kita bikin paket promo-promo menarik dengan menggelar diskon," lanjut wanita kelahiran Jombang itu.
Baca juga: Daftar 23 Tempat Wisata di Jakarta yang Tutup saat Nataru, Anies Minta Warga Tetap di Rumah
Beruntung setelah mengenjot penjualan online, bisnis oleh-oleh milik Nova mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
"Meski pandemi orang-orang kan butuh makan. Mereka bisa pesan online kalau kangen oleh-oleh dari Jawa Timur. Kami menyediakannya lengkap. Dengan memanfaatkan marketplace, masyarakat juga bisa mendapatkan banyak promo menarik."
Toko oleh-oleh milik Nova menyediakan beragam makanan khas dari Jawa Timur.
"Paling laku sekarang yang khas kaya ada apel-apelnya mulai dari pie, kripik hingga dodol. Kripik buah dan dodol susu juga banyak yang cari," imbuh Nova.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.