Berburu Komodo, Si Kadal Raksasa yang Pintar Berkamuflase di Labuan Bajo
Seseorang yang sedang menjadi target komodo sebisa mungkin mencari pohon untuk bisa dinaiki untuk menghindari kejaran komodo.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia menjadi habitat asli hewan purba yang masih hidup hingga saat ini yaitu komodo.
Komodo banyak menghuni Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Hewan purba yang masuk ke dalam kategori spesies kadal ini bisa memiliki ukuran panjang badan hingga 3,4 meter serta mampu hidup mencapai 50 tahun.
Berat Komodo bisa mencapai 135 kilogram, dan menjadikan Komodo kadal terbesar di dunia.
Salah seorang pawang komodo bernama Rakin yang kami temui menyebutkan, komodo merupakan binatang buas yang gemar melakukan kamuflase dan mampu menerkam mangsanya dengan manuver cepat.
Komodo ini tidak seperti hewan buas lain yang pergerakannya terlihat saat ingin berburu mangsanya.
Bila sedang lapar, komodo akan berkamuflase merebahkan kepalanya di tanah dan diam serta tenang sehingga seolah-olah hewan ini tidak berkeinginan untuk memburu mangsanya.
Komodo yang lapar memang terlihat tenang dan diam, tetapi bola mata mereka akan terus melihat ke arah apapun yang bergerak.
Bila hal itu terjadi, wisatawan juga tidak boleh mendekat dan diperingatkan untuk tidak bergerak secara mendadak ataupun mengayunkan benda apapun ataupun berlari karena Komodo yang diam akan tiba-tiba meluncur ke arah targetnya.
Rakin menjelaskan, manuver Komodo dari diam kemudian meluncur ke targetnya sangat cepat dan sulit diantisipasi. Maka itu perlu kewaspadaan dari gerak-gerik Komodo ini.
Meski begitu, Rakin juga memberikan tips apabila nanti terjadi hal yang tidak diinginkan seperti misalnya jika tiba-tiba komodo bermanuver dan mengejar.
"Saat kita menjadi target Komodo yang sedang bermanuver, sebisa mungkin jangan berlari lurus tetapi cobalah berputar karena ia sulit melakukan manuver belok tajam." kata Rakin.
Rakin juga mengungkapkan, seseorang yang sedang menjadi target komodo sebisa mungkin mencari pohon untuk bisa dinaiki untuk menghindari kejaran komodo.
Komodo memang masih bisa memanjat pohon tetapi tidak terlalu tinggi.
Setiap pawang omodo terlihat selalu memegang tongkat yang ujungnya berbentuk Y. Rakin menjelaskan, bahwa fungsi tongkat yang ujungnya berbentuk Y ini untuk mencengkram leher Komodo saat bermanuver mendekat, sehingga komodo tersebut sulit bergerak.
Baca juga: Pulau Padar Labuan Bajo, Tempat Terbaik Menikmati Keindahan Taman Nasional Komodo
"Komodo ini tidak seperti hewan lain, mereka akan diam dan tenang saat ingin memburu mangsanya biarpun targetnya melintas di depannya mereka akan diam menunggu waktu yang tepat untuk menerkam," kata Rakin saat ditemui di Pulau Komodo, Loh Liang, NTT, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: Komodo Serang Bocah 4 Tahun di NTT, Berawal Bermain Pancing-pancingan di Teras Rumahnya
Komodo juga sangat sensitif dengan bau darah dan akan menjadi agresif. Maka dari itu, untuk wisatawan wanita yang sedang haid tidak diizinkan untuk masuk ke habitat Komodo karena sangat berbahaya.
Komodo juga merupakan binatang yang kanibal atau pemakan sesama jenis.
Menurut Rakin, komodo bisa memakan anaknya sendiri yang telah menetas, untuk menjadi santapannya.
Komodo memiliki waktu tertentu saat akan mencari mangsa, Rakin mengatakan, biasanya saat pagi menuju siang hari Komodo akan mencari makan.
Kemudian pada siang hari komodo akan mencari tempat untuk berjemur setelah makan dan akan mencari makan lagi pada saat sore menuju malam hari.
Wisatawan yang ingin berlibur dan melihat langsung hewan purba ini tidak perlu khawatir, karena pawang yang menangani komodo sudah sangat terlatih dan mengerti gerak-gerik dari kadal raksasa ini.
Wisatawan diizinkan untuk mengambil foto komodo, dengan tetap menjaga jarak aman dan wisatawan tidak boleh berada di depan komodo atau membelakangi.
Berwisata di Pulau Komodo sangat cocok untuk para traveller yang menyukai petualangan dan menyusuri hutan untuk menemukan kadal raksasa ini.
Untuk berjumpa Komodo ini kita harus melakukan perjalanan di tengah hutan. Meski sudah berjalan lama tidak menjamin akan bertemu komodo.