Sejarah Ranu Kumbolo, Danau Air Tawar yang Terletak di Gunung Semeru
Ranu Kumbolo adalah danau air tawar yang terletak di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Berikut sejarahnya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Danau Ranu Kumbolo yang terletak di Gunung Semeru memiliki kisah sejarah saat pembentukannya.
Ranu Kumbolo adalah danau air tawar yang terletak di dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tempatnya di antara kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur.
Ranu Kumbolo sering kali dijadikan tempat transit bagi para pendaki Gunung Semeru.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, danau ini terletak di ketinggian 2400 meter di atas permukaan laut dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam dunia pendakian di Gunung Semeru.
Ranu Kumbolo menjadi salah satu sumber air bersih dengan debit air yang melimpah bagi para pendaki Gunung Semeru.
Baca juga: Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Ketahui Material, Dampak, dan Cara Menghindari Abu Vulkanik
Baca juga: Erupsi Semeru, Jembatan Gladak Perak Putus, 1.000 Warga Dusun Curah Koboan Lumajang Terisolasi
Danau ini juga menjadi salah satu titik berkumpulnya para pendaki Gunung Semeru untuk bermalam atau berkemah.
Lantas, bagaimana sejarah Ranu Kumbolo?
Sejarah Ranu Kumbolo
Dikutip dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), secara historis geologis, Ranu Kumbolo terbentuk dari massive kawah Gunung Jambangan.
Gunung Jambangan adalah salah satu gunung yang ada di Jalur pendakian Gunung Semeru.
Massive kawah Gunung Jambangan yang telah memadat sehingga air yang tertampung secara otomatis tidak mengalir ke bawah secara gravitasi.
Ranu Kumbolo hingga saat ini merupakan potensi obyek wisata yang menarik.
Daya tariknya antara lain bahwa pada lapangan yang relatif tinggi dari permukaan laut terdapat danau/telaga dengan airnya yang jernih sehingga banyak menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini.
Khusus di perairan danau, dapat disaksikan kehidupan satwa migran burung belibis.