Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesona Desa Carangsari Badung, Mulai dari Kekayaan Budaya hingga Wisata Alam

Desa yang punya banyak daya tarik budaya, seni, dan wisata alam ini adalah tanah kelahiran pahlawan nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai.

Editor: Content Writer
zoom-in Pesona Desa Carangsari Badung, Mulai dari Kekayaan Budaya hingga Wisata Alam
Istimewa
Visitasi 50 desa Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 di Desa Wisata Carangsari, Badung, Bali, Sabtu (25/9/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Potensi budaya di Desa Wisata Carangsari Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, yang menjadi tanah kelahiran pahlawan nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai menjadi daya tarik sendiri. Tak hanya itu,  desa wisata Carangsari memiliki daya tarik bagi wisatawan lantaran tren wisata kembali ke alam semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Wisatawan juga bisa merasakan pengalaman berbeda dengan hangatnya kearifan lokal, adat istiadat di tiap desa serta kuliner yang khas dengan menginap di homestay kediaman warga setempat.

Selain itu, desa yang terletak 34 kilometer dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai itu memiliki 14 area daya tarik wisata yang siap didatangi wisatawan kaum milenial seperti Sungai Ayung dan Yeh Penet, kebun kopi, kakao, arung jeram, flying fox, cycling, glamping, dan lainnya.

Untuk daya tarik seni dan budaya, di desa yang memiliki akulturasi budaya Bali dan Tionghoa itu mengedepankan pengembangan 3 generasi (x, y, z) juga memiliki seni tari topeng Tugek Carangsari yang diciptakan dan dipopulerkan oleh maestro I Gusti Ngurah Widya. 

Ngurah Widya saat ini sudah berusia 75 tahun dan sudah go internasional sebagai seniman sejak tahun 1970-an. 

Ada juga wayang kulit Paruwe, wayang Ramoyane, Barongsai, Tarian Hanoman, Barangket, gamelan khas Bali, dan Barong landung.

Desa Carangsari juga memiliki beberapa produk UMKM yang dijajakan masyarakat desa disana. 

Berita Rekomendasi

Salah satunya produk dari Ketut Tirtayasa sang pembuat kriya bokor  unik dari kertas yang dibekukan dengan lem kayu sebagai produk unik yang ada satu-satunya di Desa Carangsari. 

Ketut mengaku terdampak pandemi karena tidak ada turis wisatawan yang datang untuk membeli produknya padahal sebelumnya dalam setahun ada 100 lebih pesanan.

Punya cerita menarik tentang desa di sekitarmu? Ikuti kompetisi video Ayo Bangun Desa Digital Tribun Network bersama BRI bekerja sama dengan Kemendes PDTT. 

Ayo unggah videomu di Facebook, Instagram, dan Tiktok Sekarang Juga! dan ceritakan Desa-mu dengan kreatif serta dapatkan hadiah dengan total jutaan rupiah di Ayo Bangun Desa Digital. Informasi lebih lanjut, klik link berikut ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas