Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI Selanjutnya Akan Mengaspal Di Provinsi Nusa Tenggara Barat
JKW-PWI yang terdiri dari Indrawan Ibonk, Sonny Wibisono, Aji Tunang Pratama dan Yanni Krishnayanni kembali melanjutkan perjalanan
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Usai mengunjungi salah satu pulau terluar di Pulau Ndana, Nusa Tenggara Timur, Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (JKW-PWI) yang terdiri dari Indrawan Ibonk, Sonny Wibisono, Aji Tunang Pratama dan Yanni Krishnayanni kembali melanjutkan perjalanan dari Pulau Rote menuju Kupang dan Waingapu.
"Penumpang yang membawa kendaraan, harus datang lebih pagi untuk antri, agar bisa dapat tempat dan bisa masuk kapal," ungkap Yanni Krishnayanni, Sabtu, (12/3/2022)
Diceritakannya, ada pengalaman yang menarik serta menegangkan ketika hendak menuju Kupang dengan menumpang KMP Garda Maritim 3.
"Sedianya jadwal pukul 08.00 Wita, namun molor sedikit dan baru berangkat pada pukul 08.45. Butuh waktu 4 jam dari Pelabuhan Rote untuk sampai di Pelabuhan Bolok-Kupang, sementara mereka harus mengejar kapal KMP Lakaan yang menuju Waingapu, Sumba," ujar Yanni.
Tim JKW-PWI, jelas Yanni, sebetulnya sedang mengejar KMP Lakaan dengan rute Kupang-Aimere-Waingapu dengan jadwal pukul 11.00 Wita. Kami berharap KMP Lakaan mundur jadwal berangkatnya karena kami tiba pukul 12.45.
"Hanya doa yang bisa kami panjatkan, dengan kepasrahan dan harapan KMP Lakaan akan mundur jam keberangkatannya," kata Yanni.
Ketika jam menunjukkan pukul 12.00 Wita, KMP Garda Maritim sudah semakin dekat ke pelabuhan di Kupang. Yanni mencoba melihat dari kejauhan, apakah KMP Lakaan masih sandar di dermaga atau sudah bertolak.
Sorak gembira Tim JKW-PWI membahana, karena KMP Lakaan masih ada, namun semakin dekat ke pelabuhan semakin bikin hati deg-degan karena dermaga penuh dengan kapal-kapal yang bersandar, sementara agar KMP Garda Maritim dapat berlabuh maka harus ada 1 kapal yang berlayar keluar pelabuhan Bolok Kupang.
Melihat situasi itu, kembali doa mereka panjatkan dengan harapan agar yang berangkat meninggalkan pelabuhan Bolok bukan kapal yang sedang dikejar, yaitu KMP Lakaan.
Begitu turun dari KMP Garda Maritim, ternyata keempat motor tim JKW-PWI dapat langsung pindah dan masuk ke lambung KMP Lakaan. Jika tertinggal kapal maka Tim JKW-PWI harus menunggu 3-4 hari lagi di kota Kupang agar dapat ke Waingapu.
"Keberuntungan itu sedang menyelimuti tim JKW-PWI, penyebab terlambatnya kapal Lakaan berangkat karena menunggu tim Brimob yang akan menuju Aimere," ungkap Indrawan Ibonk.
Ditegaskan Yanni, asalkan kita berusaha dan berdoa, maka alam semesta pasti akan mendukung. Akhirnya tim JKW-PWI tiba di Waingapu, Sumba pada 11 Maret 2022 sekitar pk 15.00 Wita.
Sedangkan Aji Tunang Pratama mengakui bahwa pengguna transportasi laut memang orang-orang yang mempunyai kesabatan yang tinggi.
"Para pengguna transportasi laut, adalah orang-orang yang memiliki kesabaran tingkat tinggi, selain itu harus punya waktu. Waktu menunggu, juga biaya extra," tandas Aji Tunang Pratama.
Saat memasuki sore harinya, tim JKW-PWI turun dari KMP Lakaan. Setelah perjalanan panjang ditempuh dalam 27 jam di tengah lautan. Tim segera mengunjungi rumah makan sambil berdiskusi mencari penginapan.
Jemmy Hotel bisa menjadi pilihan bagi para bikers maupun backpacker. Suasananya tenang, murah juga bersih, berjarak 5 kilometer dari pelabuhan Waingapu. Untuk mencari makan juga tidak jauh, hotel inipun menyediakan.
Rute tim JKW-PWI selanjutnya adalah propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). KMP Egon milik Pelni me jadi pilihan dengan rute Waingapu-Lembar yang terjadwal tanggal 13 Maret 2022.
Tanggal 12 Maret 2022, setelah menyelesaikan pembelian tiket di kantor Pelni, Tim JKW-PWI memanfaatkan waktu dengan mengunjungi Bukit Wairinding dengan view savana luas dan indah, yang terletak di desa Pambotanjara, Kota Waingapu, Kecamatan Pandawai.
Selain itu juga mengunjungi Pantai Walakiri yang terkenal dengan dancing tree-nya di saat sunset, berada di desa Watumbaka, kecamatan Pandawai, keduanya masuk di Sumba Timur dan masih berada di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Keindahan luar biasa akan terlihat berada di Bukit Wairinding, serasa berada di New Zealand.