Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tips Melindungi Diri dan Orang Lain dari Risiko Penularan Covid-19 di Perjalanan

Pemerintah telah mengubah beberapa kebijakan perjalanan masyarakat menggunakan moda transportasi umum.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tips Melindungi Diri dan Orang Lain dari Risiko Penularan Covid-19 di Perjalanan
Warta Kota/Henry Lopulalan
Penumpang kereta api tiba usai liburan akhir tahun di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/1/2022). (Warta Kota/Henry Lopulalan). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mengubah beberapa kebijakan perjalanan masyarakat menggunakan moda transportasi umum. Perubahan ini disesuaikan dengan kondisi dan situasi pandemi Covid-19 di tanah air. 

Di antaranya seperti peniadaan tes swab dan PCR sebagai syarat perjalanan. Begitu pula dengan masa karantina. Adanya beberapa pelonggaran dari kebijakan membuat masyarakat harus membekali diri dengan protokol kesehatan.

Terutama bagi masyarakat yang melakukan perjalanan dengan transportasi umum. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro.

"Kalau misalnya kita ingin beraktivitas, harus benar-benar siap. Berusaha menutup celah-celah supaya gak sampai terpapar Covid-19. Terutama saat perjalanan," ungkapnya pada siaran Radio RRI, Selasa (22/3/2022).

Menjaga protokol kesehatan tidak hanya sebelum perjalanan. Tapi juga saat sedang dalam perjalanan dan setelahnya. 

Baca juga: Jubir Pemerintah: Indonesia Bisa Menyandang Status Endemi Jika Penuhi 4 Kriteria Ini

Dia menyampaikan studi dari Korea Selatan menyatakan bahwa pemakaian masker dan menjaga jarak masih efektif menurunkan penularan. Khususnya pada transportasi umum yaitu sampai 93,5 persen dan 98,1 persen. 

Berita Rekomendasi

Dia menyarankan sebelum melakukan perjalanan pastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat. Tidak mengalami gejala penyakit. 

Baca juga: Satgas Covid-19: Bukan Hanya Omicron, Penularan Varian Delta Masih Ada di Indonesia

"Batuk dikit, pilek dikit gak boleh. Itu bisa saja gejala Covid-19. Jadi sebaiknya ditunda dulu perjalanan bagi yang memiliki gejala penyakit atau baru saja mengalami kontak erat," kata Reisa menambahkan.

Selain itu bisa juga melakukan tes secara mandiri. Untuk memastikan diri sedang positif Covid-19 atau tidak. 

Baca juga: Epidemiologi Unair: Jika Ingin Status Pandemi Berganti Endemi, Penularan Covid-19 Harus Berhenti

Lalu selama perjalanan ada beberapa perilaku penting yang harus dilakukan. Yaitu menegakkan Prokes secara ketat, pada setiap moda transportasi.

Masker yang digunakan harus dipakai menutupi semua celah. Jika memungkinkan menggunakan masker berlapis. Pakai masker medis dan masker kain. 

Tetap harus mencuci tangan secara berkala. Apa lagi jika sudah memegang benda-benda di sekitar. Atau berada di dekat orang lain. Selain itu tetap harus menghindari kerumunan.

"Kalau mau naik transportasi, tampak kok padat sekali, bisa menunggu trasnportasi berikutnya atau moda yang lain," kata Reisa lagi. 

Hindari Berinteraksi

Selama melakukan perjalanan hindari berinteraksi. Di antaranya seperti berbicara, menelepon, membuka masker untuk makan dan minum. 

Semua tindakan tersebut tidak disarankan. Kecuali dalam kondisi darurat seperti minum obat ini. Begitu sampai tujuan harus ada tindakan monitoring. Apa lagi jika situasi saat bepergian terhitung padat.

"Jika ada kemungkinan ada kontak erat, sebaiknya karantina dulu. Pokoknya dimana pun berada akan ada risiko. Apa lagi ada di ruang publik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas