Meriah, Ritual Malam Puncak Tabut Besanding Dipadati Ribuan Masyarakat di Bengkulu
Ribuan masyarakat menyaksikan ritual puncak Tabut Besanding di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, Minggu (7/8/2022) malam
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Ribuan masyarakat menyaksikan ritual puncak Tabut Besanding di Balai Raya Semarak, Kota Bengkulu, Minggu (7/8/2022) malam.
Tribun Bengkulu melaporkan masyarakat mulai ramai mendatangi lokasi Tabut Besanding sejak pukul 15.00 WIB sore.
Setelah maghrib, tabut mulai diarak ke Balai Semarak, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, depan Mapolres Bengkulu.
Setidaknya, ada belasan tabut dan telong-telong disandingkan, dan dihiasi dengan lampu warna-warni.
Beberapa telong-telong dengan penampilan unik segera menarik perhatian masyarakat, seperti telong telong naga, telong-telong naga berkepala tiga, ataupun telong-telong lumba-lumba.
Dalam ritualnya, Arak Gedang atau Tabut Besanding ini ditampilkan untuk memperlihatkan kejayaan Islam.
Menampilkan marwah dengan kebesarannya, yang telah dimulai pada abad ke VII hingga abad ke XIII.
Setelah ritual tabut besanding, pada besok hari, Senin 8 Agustus 2022, akan digelar prosesi Arak Gedang Tabut Tebuang, pada pukul 13.15 WIB hingga 14.15 WIB dari Balai Raya Semarak menuju Padang Kerbala, Tebeng, Kota Bengkulu.
Dilanjutkan dengan prosesi Tabut Tebuang, pada pukul 15.10 WIB di Padang Kerbala.
Tabut Naik Puncak, Warga Serbu Lokasi Ritual
Prosesi ritual tabut naik puncak di Simpang Pasar Melintang Kota Bengkulu, pada Minggu (7/8/2022) dipadati ratusan warga di lokasi tabut naik puncak itu.
Bahkan, dari pantauan TribunBengkulu.com di lapangan, sejumlah aparat kepolisian ikut mengatur lalu lintas.
Ketua KKT Bencoolen Ir Syafril menjelaskan prosesi menaikkan puncak tabut di badan tabut pada posisi di atas aksesoris puncak rebung.
Hal ini juga bisa di konotasikan sebagai menyatukan tabot bagian badan tabot ke puncak, sebelum tabot besanding nanti malam.
Baca juga: Festival Tabut Digelar 29 Juli 2022 di Bengkulu, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno Bakal Hadir
"Ini sebagai ritual, yang dilakukan sebelum nanti malam. Dilanjutkan dengan ritual Tabut besanding, " jelasnya.
Di ritual tabut naik puncak ini, bagian puncak tabut itu, terdapat serangkai bola dunia sampai ke buah kutun dan bulan bintang.
"Khsusus Tabut Imam, sampai dengan simbol payung kehormatan terletak di paling puncak, " jelasnya.
Sebelumnya, pagi tadi dilakukan hari gham, yaitu dimaknai sebagai hari Berbela Sungkawa, untuk merenungkan perlakuan yang sangat kejam komando Yazid bin Muawiyah terhadap Hussein bin Ali bin Abi Thalib tanggal 10 Muharram 61 Hijriah atau 680 Masehi.
"Juga merenungkan mengapa harus dibunuh dengan cara menyiksa. Itu salah satu makna dari hari gham, sebelum Tabut naik puncak ini," paparnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tabut Naik Puncak, Warga Serbu Lokasi Ritual, Polisi Siaga Atur Lalu Lintas di Sekitar Lokasi