TRIBUNNEWS.COM - Batik Air menjadi perbincangan di media sosial setelah kejadian yang dialami Kaesang Pangarep pada Minggu (13/11/2022).

Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowo) itu mengeluhkan tentang pelayanan Batik Air yang membuat kopernya nyasar ke tempat laiin.

Koper Kaesang nyasar ke Bandara Kualanamu di Medan, padahal penerbangannya adalah ke Surabaya.

Hal tersebut ia cuitkan di akun sosial media Twitter @kaesangp dan juga pada caption fotonya di Instagram.

Pihak Batik Air pun kemudian meminta maaf atas insiden itu, dan kini koper Kaesang juga sudah kembali lagi. 

Sebelumnya, Batik Air juga menjadi perbincangan setelah kejadian yang dialami penyanyi Ari Lasso beberapa waktu lalu.

Saat itu, Ari Lasso ditinggal pesawat karena adanya perubahan jadwal penerbangan secara sepihak, padahal ia tidak dalam kondisi terlambat ke bandara.

Baca juga: Koper Kaesang Nyasar ke Medan, Batik Air Minta Maaf

Lantas berikut profil dari Batik Air yang dihimpun Tribunnews.com:

Dikutip dari Airmundo.com, Batik Air merupakan maskapai penerbangan swasta yang didirikan pada 2013 lalu dan mulai beroperasi pada tahun yang sama.

Batik Air merupakan anak perusahaan Lion Air milik Rusdi Kirana, yang menerapkan penerbangan layanan penuh.

Pendirian Batik Air saat itu dimaksudkan untuk mengalihkan jumlah pesanan yang banyak dipesan oleh Lion Air.

Kemudian dibentuklah sebuah maskapai penerbangan berpelayanan penuh yang kemudian bernama Batik Air.

Layanan full service yang diberikan Batik Air ini membuatnya menjadi pesaing dari maskapai BUMN Garuda Indonesia saat ini.

Dengan layanan full service, tentunya harga tiket yang dijual Batik Air lebih mahal ketimbang pesawat Lion Air.

Baca juga: Tak Hanya Kaesang, Selebritis Ini Juga Keluhkan Pelayanan Buruk Batik Air

Untuk diketahui, maskapai dengan layanan bukan full service biasanya menghapus beberapa layanan penumpang seperti layanan catering, minimalis reservasi, jarak kursi, garbarata dan sebagainya.

Penumpang yang bepergian dengan penerbangan Batik Air dapat membawa masing-masing 1 buah bagasi kabin dengan berat maksimal 7 kg dan 1 barang pribadi ke dalam pesawat di Kelas Ekonomi.

Penumpang Kelas Bisnis diperbolehkan membawa 2 buah bagasi dengan masing-masing berat 7 kg dan juga dapat membawa 1 barang pribadi.

Jatah bagasi terdaftar gratis biasanya 20 kg untuk Kelas Ekonomi dan 30 kg untuk Kelas Bisnis.

Riwayat Kecelakaan Batik Air

Semenjak memulai penerbangan pada 2013 silam, Batik Air tercatat pernah mengalami beberapa insiden kecelakaan.

Pada 2015, pesawat Batim Air pernah menabrak landasan pacu saat mendarat sejauh 100 meter di Bandara Yogyakarta.

Insiden itu menyebabkan nose gear runtuh adan 16 orang mengalami cedera.

Baca juga: KRONOLOGI Ari Lasso Ditinggal Pesawat di Singapura, Kini Sudah Dapat Tiket Pengganti

Kemudian pada 2016, seperti diberitakan Tribunnews, penerbangan 7703 yang dioperasikan oleh Boeing 737-8GP(WL) dengan registrasi PK-LBS bertabrakan dengan pesawat ATR-42-600 saat lepas landas dari landasan 24 di Bandara Udara Internasional Halim Perdana Kusuma (HLP).

Di tahun 2021, Batik Air juga mengalami insiden menabrak garbarata di Bandara Ngurah Rai dan membuat mesin pesawat sebelah kiri bagian atas robek.

Namun di awal berdirinya, Batik Air sempat mendapatkan penghargaan dari Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub sebagai maskapai yang paling tepat waktu pada 2013.

Saat itu, Batik Air berhasil mengungguli Garuda Indonesia yang berada di urutan kedua.

(Tribunnews.com/Tio)