China Protes Keras Warganya yang Melancong ke Luar Negeri Diperlakukan Diskriminatif
Pemerintah China memprotes keras perlakuan diskriminatif yang dilakukan sejumlah negara Barat terhadap rakyatnya yang melancong ke negara mereka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China memprotes keras perlakuan diskriminatif yang dilakukan sejumlah negara Barat dan sekutunya terhadap rakyatnya yang melancong ke luar negeri melalui penerapan tes Covid-19 di bandara kedatangan.
China berjanji akan mengambil tindakan pencegahan setelah Amerika Serikat (AS) dan negara lain memperketat aturan virus corona (Covid-19) mereka bagi pelancong yang bepergian dari China.
Pembatasan baru itu mengikuti keputusan China untuk melonggarkan kebijakan kesehatannya sendiri di dalam negeri.
Ditanya tentang langkah-langkah pandemi selama jumpa pers pada Selasa kemarin, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mencatat bahwa saat ini ada banyak negara telah menanggapi 'hangat' aturan Covid-19 China yang dilonggarkan.
Namun ada pula negara lainnya yang justru bereaksi negatif dengan melakukan pembatasan 'tidak proporsional' dan 'tidak dapat diterima'.
"Kami siap untuk meningkatkan komunikasi dengan komunitas internasional lainnya dan bekerja sama untuk mengatasi Covid-19. Kami tidak percaya bahwa tindakan pembatasan masuk yang diambil beberapa negara terhadap China itu berbasis sains," kata Mao Ning.
Dikutip dari Russia Today, Rabu (4/1/2023), ia pun menekankan bahwa China secara tegas menolak menggunakan aturan Covid-19 untuk tujuan politik.
"Kami akan mengambil tindakan yang sesuai dalam menanggapi berbagai situasi berdasarkan prinsip timbal balik," tegas Mao Ning.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Belgia akan Uji Air Limbah Pesawat dari China
Australia menjadi salah satu negara yang belakangan ikut mengadopsi langkah-langkah baru terhadap pelancong dari China pada hari Minggu lalu.
Untuk ke negara tersebut, pelancong dari China membutuhkan hasil tes Covid-19 negatif dalam waktu 48 jam sebelum keberangkatan mereka dimulai pada 5 Januari 2023.
Baca juga: Giliran Australia dan Kanada Terapkan Pembatasan, Wajib Negatif Covid-19 untuk Pelancong dari China
Sementara itu negara lainnya seperti AS, Italia, Prancis dan Inggris telah memberlakukan aturan serupa dalam beberapa hari terakhir.
Sedangkan Komisi Eropa mengatakan 'mayoritas besar dari 27 anggota UniEropa (UE) ingin mengikuti langkaj tersebut.
Persyaratan pengujian dan karantina juga telah diperkenalkan di negara lainnya di Asia, termasuk Jepang, India dan Malaysia.
Baca juga: Jepang akan Perketat Kontrol Perbatasan bagi Pelancong dari China
Selama jumpa pers hariannya di Washington pada Selasa kemarin, Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre diminta untuk menanggapi 'retorika tajam' China mengenai pembatasan tersebut.
Ia menegaskan bahwa 'tidak ada alasan untuk melakukan tindakan pembalasan' karena negara-negara hanya mengambil 'langkah-langkah kesehatan yang bijaksana untuk melindungi warganya'.
Jean-Pierre mengklaim bahwa kebijakan tersebut didasarkan pada 'kesehatan masyarakat dan sains'.
Baca juga: Setelah Italia, Giliran Inggris dan Prancis Ikut Terapkan Aturan Covid-19 untuk Wisatawan China
Pemerintah China tidak merinci bagaimana mereka akan melakukan pembalasan terhadap gelombang tindakan baru Covid-19 ini karena negara itu belum mengumumkan aturan perjalanan barunya sendiri.
Kendati demikian, sebelumnya China telah menuduh negara-negara Barat berusaha 'menyabotase upaya pengendalian Covid-19 China selama 3 tahun dan menyerang sistem negaranya'.
Setelah menerapkan beberapa putaran sistem penguncian berat dan kebijakan nol-Covid yang lebih lama, China pun akhirnya mencabut banyak pembatasan pandemi pada Desember lalu dan melanjutkan pembukaan kembali.
Ininadalah hal yang telah lama ditunggu-tunggu oleh warganya namun menjadi momen menakutkan karena pada saat yang sama, lonjakan kasus infeksi pun terjadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.