Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Wisata Desa Lombok Terapkan Story Telling Pikat Pelancong

11 desa wisata di Lombok Nusa Tenggara Barat menjadi sasaran Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 dan kini masuk ke dalam tahap pendampingan.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Pelaku Wisata Desa Lombok Terapkan Story Telling Pikat Pelancong
HO
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi dalam Biannual Tourism Forum. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memaparkan program pengembangan pariwisata dilaksanakan di desa wisata Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, serta Lombok Barat.

Setidaknya 11 desa wisata di Lombok Nusa Tenggara Barat yang menjadi sasaran Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 dan kini masuk ke dalam tahap pendampingan.

Yani Aji Sujana, perwakilan Desa Sekotong Barat Dari Lombok Barat menuturkan, meski masih merupakan desa rintisan, tapi warga dan pelaku pariwisata bertekad menjalin kerja sama untuk mengembangkan pariwisata.

Baca juga: Lestari Moerdijat: Kreativitas dan Kolaborasi Penting dalam Pengembangan Potensi Desa Wisata

Di antaranya, karena desa merupakan penghasil emas, perak, dan mutiara; maka akan lebih didorong agar bernilai jual.

“Untuk daya tarik agar wisata datang, ada sport diving dan snorkeling di 3 gili. Selain itu, kami akan mengembangkan UMKM oleh-oleh khas dari limbah kulit kerang," kata Yani saat mengikuti Biannual Tourism Forum, dikutip Jumat (17/3/2023).

"Yang paling unik, terdapat daya tarik wisata yang dikemas dengan pendekatan story telling yang dapat dijual sebagai penutup paket wisata ke 3 gili tersebut,” tuturnya.

Berita Rekomendasi

Sedangkan Malik Abdul Aziz dari Desa Kuta Mandalika Lombok Tengah menyampaikan sebagai program jangka pendek, pihaknya akan mengoptimalisasi digital marketing sebagai sarana promosi wisata.

“Untuk jangka panjang yaitu Kampoeng Nelayan di Pantai Benjon dengan pasir menyerupai merica dan pepohonan di tepi pantai sebagai USP (unique selling point). Tentu kami akan menggandeng para travel agent di sana,” paparnya.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham mengajak desa-desa yang telah terpilih supaya memanfaatkan dan memaksimalkan kesempatan dengan baik, sehingga program menjadi tepat sasaran dan tepat manfaat.

Wanita yang akrab disapa Diah ini mengatakan, pariwisata adalah industri yang pertama kali terpuruk karena pandemi Covid-19, dan saat ini sektor pariwisata tengah bangkit kembali.

“Kita harus bangkit bersama, lebih cepat, lebih kuat dengan mengedepankan adaptasi, inovasi dan kolaborasi,” tuturnya.

Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Florida Pardosi yang hadir langsung pada acara tersebut menekankan pentingnya membangun kolaborasi seluruh unsur pentahelix dalam ekosistem pengembangan desa wisata.

“Pada pertemuan ini, kami sampaikan kepada para stakeholder bahwa kami tidak mampu melakukan (pengembangan seluruh desa wisata) sendirian, kami butuh kita sama-sama bekerja supaya bisa membantu menjadikan desa wisata sebagai destinasi yang bisa ditawarkan Indonesia,” ucapnya.

Kemenparekraf melalui program Kampanye Sadar Wisata 5.0 optimistis warga mampu mengembangkan potensi desa wisata bahkan melahirkan para agent of change (agen perubahan) yang akan menjaga keberlanjutan pengembangan pariwisata di desa.

Kolaborasi juga menjadi kata kunci yang selalu digaungkan oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas