TRIBUNNEWS.COM - PT ASDP Indonesia Ferry rilis layanan ticketing online berbasis website untuk Pelabuhan Labuan Bajo dan Pelabuhan Sape.

Dalam keterangan tertulisnya, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan penerapan layanan ticketing online atau e-ticketing di Pelabuhan Labuan Bajo dimulai sejak kemarin tepatnya pada 9 Agustus 2023.

Sementara di Pelabuhan Sape layanan e-ticketing dimulai pada 12 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Shelvy Arifin menjelaskan perubahan metode pembayaran ini merupakan bagian transformasi digital perusahaan.

Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas bisnis dan operasional di pelabuhan Labuan Bajo dan Pelabuhan Sape yang belakangan terus mengalami lonjakan penumpang.

Tercatat selama tahun 2022, total aktivitas penyebrangan melalui Pelabuhan Sape dari Januari sampai dengan Juni telah melonjak sebanyak 216.520 orang dan sebanyak 13.223 orang berada di dalam kendaraan.

Tak jauh berbeda dengan pelabuhan Sape, selama enam bulan terakhir aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Bajo meningkat sebanyak 11.099 orang pejalan kaki, 9.857 orang di dalam kendaraan, dan 3.939 unit kendaraan

“Sejak tahun 2017, ASDP telah memulai proses digitalisasi dan transformasi digital secara bertahap, agar pengguna jasa dapat merasakan pengalaman transaksi yang modern, mudah, cepat, dan aman,” jelas Shelvy.

Dengan menggunakan domain baru trip.ferizy.com nantinya penumpang yang akan melakukan penyebrangan di pelabuhan labuan Bajo – Sape, Labuan Bajo-Waingapu, Labuan Bajo-Pulau Rinca, Labuan Bajo-Bira, dan Labuan Bajo-Jampea bisa melakukan berbagai pembayarannya virtual account.

Di antaranya seperti bank BRI, Mandiri, BNI, BSI, BCA, CIMB Niaga, BTN, BTPN, Pospay, dan masih banyak pilihan bank lainnya.

Pembayaran juga dapat melalui e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, OVO, DANA, dan BLU BCA Digital.

Jadwal Operasional di Pelabuhan lintas Labuan Bajo – Sape

Pasca metode pembayaran yang baru diterapkan, ASDP menghadirkan dua kapal yang diharapkan dapat memaksimalkan pelayanan jasa transportasi kepada pengguna jasa.

Serta dapat mendukung konektivitas antar wilayah dan kelancaran distribusi logistik antar wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.