Restoran Ini Ganti Nama Demi Angkat Budaya Banten Lewat Kuliner
Restoran The Kaibon nantinya akan memiliki unsur keraton budaya Banten yang dikemas dengan unsur modern.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, CILEGON - Restaurant Banten Bistro yang berada di komplek The Royale Krakatau Golf akan diubah namanya menjadi The Kaibon Restaurant pada 10 Oktober 2023 nanti.
General Manager The Royale Krakatau Hotel Cilegon, Rury Ilham mengatakan Restoran The Kaibon nantinya akan memiliki unsur keraton budaya Banten yang dikemas dengan unsur modern.
"Diharapkan Restoran The Kaibon dapat memperkenalkan budaya Banten lebih luas lagi, serta menu-menu andalan yang nanti akan ditawarkan yang menjadi kebanggaan kota Cilegon,” kata Rury Ilham dalam keterangannya, Kamis (21/9/2023).
Restoran Banten Bistro telah berdiri sejak 10 tahun lalu, tepatnya pada 2012, bersamaan dengan didirikannya bangunan Hotel Tower Wing 1.
Dengan mengusung menu-menu Asia, restoran Banten Bistro selama ini menjadi salah satu restoran yang diperuntukkan bagi tempat sarapan para tamu tamu hotel di The Royale Krakatau Golf.
Baca juga: Harga Beras Tinggi, Ketum Badko HMI Jabodetabeka-Banten: Pemerintah Harus Segera Atasi
Namun selain itu The Kaibon Restaurant juga menerima kunjungan tamu saat makan siang dan makan malam
Rury mengungkapkan nantinya The Kaibon Restaurant akan memperkenalkan menu-menu spesial yang terinspirasi dari kekayaan kuliner Banten.
Misalnya Sate Buntel, Nasi Goreng Peranakan, Kuantan soup, dan menu-menu lainnya.
”The Kaibon juga menghadirkan menu peranakan seperti Laksa Peranakan, Nasi Goreng Peranakan, dan Rabeg Sapi. Karena sejarah Banten di sekitar abad kelima banyak pendatang, multikultural, sehingga masakan juga berpengaruh," katanya.
"Jadi perpaduan kuliner yang cita rasanya kaya akan bumbu. Banten kan dulu banyak disinggahi, banyak etnis. Jadi kami mengangkat menu peranakan dan menu lokal lainnya. Menu peranakan lebih ke multikultural cuisinenya. Bedanya dengan The Surosowan, The Kaibon Restaurant memang lebih mengangkat menu peranakan,” jelas Rury.
Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Relawan Ganjar Resmikan Posko Komunitas Ojek Online di Banten
Dengan memiliki rasa emosional yang tinggi terhadap budaya Banten, diantaranya bangunan Keraton Kaibon serta unsur-unsur yang ada dan tersisa yang memiliki nilai sejarah serta keunikannya.
"Rasa emosional ini di antaranya adalah rasa memiliki yang dapat memberi dampak positif terhadap kelangsungan Keraton Kaibon. Kami berharap perubahan juga bisa mendekatkan budaya Banten kepada pengunjung,” tegas Rury.
Keraton Kaibon merupakan salah satu peninggalan sejarah yang terletak di Kampung Kroya, kelurahan kasunyatan Kecamatan Kasemen.
Keraton Kaibon menjadi salah satu bangunan Cagar Budaya Banten yang menyimpan cerita kejayaan Kerajaan Banten Lama.
Dibangun pada 1815, keraton ini menjadi keraton kedua di Banten setelah Keraton Surosowan.
Berbeda dengan Keraton Surosowan, sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kaibon dibangun sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah.
Hal ini dikarenakan Sultan Syafiudin sebagai Sultan Banten ke 21 saat itu usianya masih 5 tahun.
Berbeda dengan Keraton Surosowan yang kondisinya sudah rata dengan tanah, Keraton The Kaibon masih menyisakan gerbang serta pintu-pintu kompleks Istana.
Setidaknya, pada keraton The Kaibon pengunjung masih bisa melihat struktur konstruksi Keraton yang masih berdiri tegak.
Rury menambahkan, desain interior The Kaibon Restaurant akan menggambarkan nuansa keindahan yang kekinian dan modern dengan unsur unsur budaya Banten yang instagramable sehingga akan membuat nyaman para tamu restoran.