Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Desa Wisata Peninggalan Megalitikum di Indonesia, Cocok Dikunjungi bagi Pencinta Sejarah & Budaya

Rekomendasi sederet desa wisata peninggalan megalitikum di Indonesia yang menakjubkan dan patut dikunjungi, ada Kampung Adat Bena hingga Desa Kamal.

Editor: Muhammad Yurokha May
zoom-in 5 Desa Wisata Peninggalan Megalitikum di Indonesia, Cocok Dikunjungi bagi Pencinta Sejarah & Budaya
TRIBUNFLORES.COM/HO-ASFARINI
Kampung Adat Bena Bajawa, Flores. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelajahi desa wisata kini menjadi pengalaman baru dalam berlibur.

Indonesia sendiri diketahui memiliki sederet desa wisata yang menakjubkan.

Kampung Adat Bena di Flores yang begitu menakjubkan.
Kampung Adat Bena di Flores yang begitu menakjubkan. (KOMPAS/IWAN SETIYAWAN)

Tak hanya pemandangan saja, sederet desa wisata di Indonesia juga menawarkan unsur budaya dan sejarah yang begitu kental.

Bahkan Indonesia memiliki sejumlah desa wisata yang sarat akan peninggalan zaman megalitikum.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Bulukumba dengan Pemandangan Menakjubkan, Termasuk Tanjung Bira

Desa-desa wisata ini pastinya sayang untuk dilewatkan, terutama bagi para pencinta sejarah.

Nah, berikut sederet desa wisata peninggalan megalitikum yang telah dirangkum dari laman kemenparekraf.go.id.

1. Kampung Adat Bena Bajawa, Flores

Berita Rekomendasi

Kampung Adat Bena Bajawa merupakan desa wisata peninggalan megalitikum yang memiliki suasana asri dan eksotis.

Mempertahankan konsep tata wilayah khas megalitikum, rumah-rumah di Kampung Adat Bena Bajawa dibangun mengikuti kontur tanah.

Sehingga ketika dilihat dari kejauhan, desa wisata ini tampak berundak.

Baca juga: 4 Tempat Wisata Hits di Magelang, Cek Harga Tiket Masuk Terbarunya

Masyarakat setempat percaya jika Kampung Adat Bena telah ada sejak 1.200 tahun silam.

Salah satu buktinya terdapat pada peninggalan megalitikum, berupa batu besar berbentuk lonjong yang dinamakan Watu Lewa.

Selain itu ada juga batu berbentuk meja yang diberi nama Nabe.

Kedua batu tersebut digunakan dalam ritual adat masyarakat Bajawa.

2. Desa Kamal, Jember

Kompas.com/Bagus Supriadi
Batu kenong di situs Duplang di Desa Kamal Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.
Kompas.com/Bagus Supriadi Batu kenong di situs Duplang di Desa Kamal Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. (Kompas.com/Bagus Supriadi)

Berada di Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, Desa Kamal menyimpan beragam jenis batu peninggalan megalitikum yang tersebar di berbagai tempat.

Mulai dari persawahan, rumah warga, hingga halaman kantor desa.

Peninggalan megalitikum di Desa Kamal berupa batu kenong, tugu batu, hingga menhir.

Batu kenong merupakan jenis peninggalan yang paling unik dari Desa Kamal.

Sebutan batu kenong muncul karena tonjolan di bagian atas batu, yang sekilas menyerupai kenong (alat musik gamelan).

Hingga saat ini telah ditemukan 59 batu kenong di Desa Kamal dengan masing-masing batuan memiliki satu hingga dua tonjolan.

Jumlah tonjolan pada batu kenong punya makna tersendiri pada zaman megalitikum.

Batu dengan satu tonjolan melambangkan lokasi penguburan, sedangkan batu dengan dua tonjolan digunakan sebagai alas bangunan rumah.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Alam di Wonosobo, Wajib Mampir ke Bukit Seroja dengan Pemandangan Cantik

3. Kampung Praiyawang, Sumba

Di Sumba terdapat satu desa wisata megalitikum yang sangat menarik untuk dikunjungi, yakni Kampung Praiyawang

Lokasinya di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Sumba Timur, sekira 69 km ke sebelah timur Kota Waingapu.

Jika berkunjung ke desa wisata ini, wisatawan tidak hanya bisa melihat peninggalan megalitikum, namun juga menemukan suasana desa yang kental dengan adat istiadat perkampungan Sumba.

Kesan kuno nan magis di Kampung Praiyawang terlihat dari arsitektur rumahnya dan barisan kuburan tua megalitikum untuk kalangan bangsawan.

Pada kuburan batu tersebut terdapat pahatan-pahatan yang menjadi simbol filosofi dari si pemilik makam.

4. Kampung Siallagan, Samosir

Bagi wisatawan yang tertarik terhadap wisata sejarah dan budaya di Sumatera Utara, Perjalanan ke Kampung Siallagan atau Huta Siallagan di Desa Ambarita, Pulau Samosir tidak boleh dilewatkan.
Bagi wisatawan yang tertarik terhadap wisata sejarah dan budaya di Sumatera Utara, Perjalanan ke Kampung Siallagan atau Huta Siallagan di Desa Ambarita, Pulau Samosir tidak boleh dilewatkan. (Tribun Medan/Silfa Humairah)

Dalam bahasa Batak, wilayah ini disebut dengan Huta Siallagan, yang berarti Kampung Siallagan.

Terletak di salah satu lokasi Destinasi Super Prioritas, Huta Siallagan konon telah ada sejak ratusan tahun silam.

Kampung Siallagan memiliki luas sekira 2.400 meter persegi, dan dikelilingi tembok batu yang membentuk pagar setinggi 1,5-2 meter.

Berdasarkan cerita turun-temurun, fungsi batu-batu tersebut adalah perlindungan desa dari binatang liar dan serangan suku lainnya.

Selain pagar batu, peninggalan megalitikum yang ada di Huta Siallagan berupa batu berbentuk kursi dan meja, yang dulunya digunakan sebagai tempat menghukum para pelanggar adat.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Tawangmangu, Jangan Lupa Kunjungi The Lawu Park yang Viral

5. Desa Patemon, Situbondo

Situbondo juga memiliki desa wisata megalitikum bernama Desa Patemon.

Di desa ini diidentifikasi sedikitnya 26 peti jenazah dari batu atau sarkofagus.

Serta, ditemukan pula sisa perburuan liar pada zaman megalitikum yang terletak di dekat sarkofagus.

Lebih unik lagi, tim peneliti juga menemukan berbagai bekal kubur berupa manik-manik, fragmen gerabah, serta fragmen alat pertukangan dari zaman megalitikum di Desa Patemon.

Baca juga: Kabur Sejenak dari Polusi Udara Jakarta, Kunjungi 6 Tempat Wisata Alam di Sukabumi

Artikel ini telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Penuh Sejarah dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Peninggalan Megalitikum di Indonesia

Untuk membaca artikel terkait rekomendasi wisata, kunjungi laman ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas