Wisata Halal ke Masjidil Aqso Dihentikan, Jemaah Pilih Tujuan ke Turki
Ia berharap, konflik di Palestina akan segera berakhir sehingga para jemaah dapat kembali berkunjung ke tempat suci tersebut sambil belajar sejarah
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah agen tur dan umrah menghentikan paket wisata halal ke Masjidil Aqso imbas konflik Palestina dan Israel, tak terkecuali PT Setia Haramain Tour.
Founder PT Setia Haramain Tour, Syed Mohd Naquib Al-Attas mengatakan, semula ada dua wilayah yang menjadi destinasi wisata halal terfavorit para jemaah yaitu Turki dan Palestina (Aqso). Namun sayangnya, untuk wilayah Aqso saat ini terhenti, kerena wilayah tersebut sedang berkonflik.
Untuk destinasi ke Aqso, para jemaah akan merasakan sensasi pengalaman spiritual di kota para nabi tersebut dengan mengunjungi Kota Tua Yerusalem yang kaya akan situs-situs religius bersejarah seperti Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shalah.
Pengunjung juga dapat merasakan kehidupan sehari-hari penduduk setempat dengan mendalami sejarah Islam melalui kunjungan ke Masjid Nabi Ibrahim di Hebron dan Masjid Ibrahim di Betlehem.
Destiasi ke Aqso terasa penting untuk umat Islam memilih mengingat jemaah akan belajar mengenai sejarah dan menumbuhkan semangat rasa memiliki Masjid Al-Aqsa. Sebab, ada tiga masjid yang kaya akan sejarah islam yaitu Masjidil Haram di Mekkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjid Aqsa di Palestina.
Apalagi Masjidil Aqsa tercatat dalam Alquran sebagai masjid tempat Rasulullah Muhammad SAW naik ke langit untuk menerima perintah shalat dari Allah dalam peristiwa Isra Mi’raj, perjalanan spiritual nabi selama semalam dari Masjid Haram-Masjid Aqsa lalu ke langit Sidratul Muntaha.
"Namun sayangnya, untuk wilayah Aqso saat ini terhenti, kerena wilayah tersebut sedang berkonflik," ujar Naquib, dikutip Minggu (18/11/2023).
Baca juga: Temui Wakil PM Singapura, Wapres Bahas Ekonomi Syariah Hingga Pengembangan Wisata Halal
Meski demikian, ada banyak destinasi yang bakal memanjakan para jemaah di Turki.
Di antaranya mengunjungi Sultanahmet Mosque, Ayasofya,Traditional Turkish Delight Shop, Green Mosque and Tomb & Traditional Silk Market, Grand Mosque of Bursa, Famous Turkish, bermain salju di Gunung Erciyes (Musim Salju) & Naik Hot Balloon di Cappadocia dan Hierapolis Ancient City (Cotton Castle).
Tak hanya itu, ada juga wisata seperti Mevlana Mausoleum and Mosque, Turkish handicraft carpet manufacturer and jewelry production, Traditional Avanos Pottery Village, Underground City, Goreme Valley and Pigeon Valley, Uchisar Castle, Ataturk Mausoleum (Anitkabir), Bosphorus Cruise dan Grand Bazaar.
"Untuk saat ini, banyak jemaah kami banyak yang memilih Turki, karena menang di sana ada pusat peradaban islam juga," jelasnya.
Ia berharap, konflik di Palestina akan segera berakhir sehingga para jemaah dapat kembali berkunjung ke tempat suci tersebut sambil belajar sejarah islam.
Ia menambahkan, selain konsep halal, pihaknya juga menerapkan konsep ramah bagi anak dan balita jika ada jemaahnya pada Desember mendatang yang membawa bayi saat umroh.
Meski begitu, menurutnya saat ini Kerajaan Arab Saudi telah menyediakan area bermain khusus anak-anak, untuk membantu memudahkan orang tua yang membawa balita saat ibadah umroh.
"Memilih umroh sambil membawa balita, adalah sebuah tantangan tersendiri," tukasnya.