Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tidak Kalah dari Swiss dan New Zealand, Pakistan Bisa Jadi Pilihan Destinasi Wisatawan Indonesia

Bagi Atta kerjasama ini menjadi sangat istimewa mengingat Indonesia dan Pakistan menjadi bagian dari hidupnya.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tidak Kalah dari Swiss dan New Zealand, Pakistan Bisa Jadi Pilihan Destinasi Wisatawan Indonesia
HO
Perkumpulan International Creatives Exchange (ICE) melakukan perjanjian kesepahaman (MoU) dengan perhimpunan pariwisata tertua di Indonesia yaitu Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) di  Jakarta Selatan, pada Sabtu (5/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkumpulan International Creatives Exchange (ICE) melakukan perjanjian kesepahaman (MoU) dengan perhimpunan pariwisata tertua di Indonesia yaitu Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) di  Jakarta Selatan, pada Sabtu (5/10/2024). 

Pada nota kesepahaman ini terdapat 11 poin yang tujuan utamanya adalah dalam rangka peningkatan pariwisata untuk dua negara bersahabat, yaitu Indonesia dan Pakistan

Ketua Umum ICE, Atta Ul Karim mengatakan  kerjasama ini menjadi  cara untuk peningkatan pariwisata di dua negara Pakistan dan Indonesia.

"ASITA sebagai  perkumpulan yang sudah berdiri sejak tahun 1971 telah memiliki banyak cabang dan rekanan dan jadi partner yang tepat dalam mewujudkan keinginannya tersebut," kata Atta. 

Bagi Atta kerjasama ini menjadi sangat istimewa mengingat Indonesia dan Pakistan menjadi bagian dari hidupnya.

"Saya lahir di Pakistan dan besar di Indonesia, bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk kedua negara adalah kepuasan tersendiri. Makanya saya harus berterima kasih kepada dua negara ini," kata Atta

BERITA REKOMENDASI

Presiden ASITA, Rusmiati mengatakan, Pakistan merupakan salah satu negara yang belum terjamah dengan baik di dunia pariwisata padahal potensinya luar biasa.

Seperti Galiyat, daerah pegunungan sepanjang 80 km antara Abbottabad dan Murree,  kuil Shah Rukn-e-Alam terkenal sebagai kuil yang paling memesona di antara banyak kuil Multan lainnya.


Selain itu banyak wisata halal di Indonesia, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan antara Pakistan dan Indonesia. 

"Sudah banyak negara yang sudah bekerja sama dengan ASITA, namun Pakistan ini sama sekali belum ada padahal keindahan alamnya luar biasa, tidak kalah dengan Swiss atau New Zealand," jelas Rusmiati.

"Pakistan juga punya kesamaan dengan Indonesia sebagai dua negara muslim terbesar dunia, jadi sudah paket enak sekali untuk dijual," sambungnya optimis. 

Secara data, ASITA memiliki sebanyak 89 pengurus inti dan juga anggota di bawahnya sebanyak tujuh ribuan agen travel yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan ini, hadir sebagai saksi Ibu Siti Nur Azizah, puteri dari Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, dan juga Rahmat Hindiarta Kusuma selaku Kuasa Usaha Sementara KBRI Islamabad yang sedang berkunjung ke Indonesia dalam rangka kegiatan diplomasi ekonomi di Jakarta dan Bali.

Siti Nur Azizah yang baru saja menghadiri Peringatan HUT ke-79 TNI di Monas merasa turut berbahagia. Sebab baginya, Pakistan adalah salah satu negara yang menarik. Beliau berharap semoga adanya kesepahaman kerja sama ini dapat bermanfaat untuk banyak orang. 

"Semoga ini bisa menjadi pintu, untuk membangun kejayaan hubungan Indonesia dan Pakistan yang sudah lama bersahabat ini," ungkapnya sambil merujuk rencana Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Pakistan tahun depan.

Senada dengan Siti Nur Azizah, Rahmat Hindiarta Kusuma yang baru tiba dari Pakistan di hari yang sama juga mendukung penuh adanya kesepahaman ini. 

"Sebagai orang Indonesia saya menikmati keindahan alam Pakistan yang luar biasa. Budayanya juga unik sekali. Masyarakatnya sangat ramah, apalagi kalau mereka tahu kita dari Indonesia. Semoga dengan ini bisa menjadi pintu terbukanya penerbangan langsung Indonesia - Pakistan. Akan banyak multiple positive impacts," ungkap Rahmat yang selama satu tahunan bertugas di Pakistan sudah mengunjungi berbagai daerah di negeri Muhammad Ali Jinnah ini.

Sebagaimana diketahui saat ini belum ada penerbangan langsung yang melayani kedua negara.

Hal itulah yang menjadi salah satu hambatan untuk menggenjot wisatawan baik dari Pakistan ke Indonesia ataupun sebaliknya. 

"Dengan kesepahaman ICE dan ASITA, kami ingin melihat bukti peningkatan angka kunjungan pariwisata di dua negara ini, sehingga maskapai juga melirik untuk membuka keran penerbangan langsung," kata Rahmat.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas